REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Meski ditentang sebagian masyarakatnya, pemerintah Kota New York tampaknya tak keberatan pembangunan masjid di dekat ground zero. Bahkan, Wali Kota New York, Mike Bloomberg, sampai memberikan pidato khusus untuk menyatakan dukungannya terhadap pembangunan masjid yang menyatu dalam Islamic Center dan tempat kegiatan bisnis lainnya itu.
Bloomber menganggap Masjid itu sebagai simbol toleransi di kotanya. ''Muslim menjadi bagian dari kota kita dan negara kita, sebagai bagian dari orang-orang yang beriman,'' ujarnya saat berbicara di depan Patung Liberty dengan didampingi sejumlah tokoh agama di Kota New York seperti ditulis Guardian.
Orang nomor satu di New York ini mendukung pembangunan masjid itu sebagai contoh toleransi beragama yang selama ini begitu kental di kotanya. Dia tak ingin perlakuan diskriminatif yang pernah terjadi di zaman dahulu di New York tidak terulang. Kala itu, penganut Yahudi, Quakers, dan Katolik hidup menderita karena mengalami diskriminasi.
''Menara WTC selamanya akan berada di tempat khusus di kota kita, di dalam hati kita,'' ujarnya dengan mata berkaca-kaca. ''Sebagai warga New York dan Amerika, tidak benar jika kita mengatakan tak boleh ada Masjid di sana.''
Lebih lanjut, Bloomberg berharap masjid yang akan dibangun dua blok dari lokasi eks menara kembar WTC itu kelak membuat warga kotanya akan merasa lebih dekat satu sama lain. ''Kontroversi politik datang dan pergi, tetapi nilai-nilai dan tradisi kita bertahan, dan tidak ada lingkungan di kota yang terlarang bagi kasih dan rahmat Allah,'' tuturnya.
Komisi Tata Kota New York juga menyetujui pembangunan masjid itu. Komisi ini beberapa hari lalu menolak permintaan kelompok penentang pembangunan masjid agar melestarikan bangunan tua yang akan dijadikan masjid sebagai situs. Dengan keputusan itu, masyarakat Muslim yang bergabung dalam Cordova Initiative bisa melanjutkan rencananya mengubah bangunan tua bergaya Italia yang dibangun pada 1850 itu menjadi Islamic Center dengan dilengkapi masjid.
Di gedung baru itu kelak juga berdiri restoran, kolam renang dan kegiatan bisnis lainnya. Rencananya, pembangunan komplek gedung itu akan menelan biaya hingga 100 juta dolar AS.