Sabtu 18 Sep 2010 02:32 WIB

Aptindo: Ekspor Terigu Meningkat

Rep: shally pristine/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ekspor terigu dan produk olahannya meningkat pada tahun ini. Faktornya, terjadi peningkatan permintaan dari negara-negara tujuan ekspor terigu dan produk olahannya.

Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Ratna Sari Loppies mengatakan, secara umum ekspor terigu dan produk olahannya tumbuh sekitar 1,5 kalinya. "Ekspor terutama terdongkrak oleh produk yang dibuat dari terigu," katanya ketika dihubungi wartawan, Jumat (17/9).

Aptindo mencatat, ekspor terigu dan produk olahannya selama Maret-Desember 2009 sebesar 16 ribu ton. Sementara, pada semester I 2010, sudah mencapai 15 ribu ton. Sehingga, Aptindo memperkirakan ekspor pada tahun ini akan mencapai 30 ribu ton atau meningkat sekitar 50 persen ketimbang tahun lalu.

Peningkatan ekspor ini, kata Ratna, ditunjang struktur industri terigu yang cukup baik dengan skala yang besar. Sehingga, pengembangan industri berjalan lancar hingga ke hilirnya. "Beberapa pabrik turunan mengembangkan untuk ekspor, misalnya Danone, Khong Guan. Jadi sebenarnya masalah pasokan gandum tidak usah dikhawatirkan. Kita kan juga penghasil mie instan terbesar," katanya.

Ratna mengatakan, peningkatan permintaan terutama terjadi menjelang pertengahan tahun ini. Pada saat itu pula, sejumlah pabrik terigu baru mulai beroperasi. "Terjadi peningkatan kurang lebih 20 persen dari normatif di bulan-bulan sebelumnya. Pada saat itu, industri terigu baru ada yang mulai berjalan, seperti Lumbung Pangan dan PT Cerestar Flour Mills," ucapnya.

Negara tujuan ekspor terigu dan produk olahannya dari Indonesia yaitu Timor Leste, Korea Selatan, Jepang dan Singapura. Korea Selatan dan Timor Leste menjadi negara tujuan ekspor terigu terbesar, sekitar separuh ekspor tahun lalu ditujukan ke dua negara itu. Khusus bagi negara eks provinsi ke-27 Indonesia itu, mereka mengimpor terigu dan produk olahannya dari Indonesia karena tidak memiliki industrinya.

Walau demikian, jumlah ekspor ini masih terbilang kecil jika dibandingkan produksi terigu dan produk olahannya secara nasional, mengingat besarnya konsumsi domestik. Kata Ratna, pasarnya tumbuh 8,7 persen secara nasional dalam delapan bulan pertama tahun ini jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Sampai akhir tahun ini, mungkin (konsumsi) sekitar 4,2 juta ton," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement