Selasa 02 Nov 2010 21:21 WIB

Rupiah Pagi Cenderung Stabil

Rupiah
Foto: Antara
Rupiah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi cenderung stabil, karena hanya sebagian kecil pelaku yang masuk ke pasar, sedangkan pelaku besar masih berada di luar pasar. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik tipis satu poin menjadi Rp 8.920 - Rp 8.930 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 8.921 -  Rp 8.931.

Kepala Treasury Bank OCBC NISP, Suryanto Chang di Jakarta, Selasa (2/11) mengatakan, rupiah harus bisa bergerak naik karena inflasi Oktober 2010 mencapai 0,06 persen bahkan bisa deflasi kalau harga beras tidak mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Namun sentimen positif itu belum mendorong rupiah menguat lebih jauh hanya naik tipis, kata Suryanto Chang.

Menurut Suryanto , rupiah terhadap oleh memibaik dolar AS terhadap terhadap mata uang utama lainnya didorong oleh data manufaktur yang kuat di Amerika Serikat dan Cina. Euro diperdagangkan pada 1,3897 dolar turun dari 1,3929 dolar dan greenback terhadap yen menjadi 80,49 yen dari 80,42 yen.

Para pelaku pasar menunggu pengumuman Bank Sentral AS atau Federal Reserve AS yang diharapkan akan memulai kembali pembelian obligasi skala besar dalam upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi yang lesu, katanya. Ia mengatakan, rupiah masih berpeluang untuk naik lebih jauh pada Selasa siang, apabila semua pelaku pasar aktif bermain.

Pelaku pasar masih hati-hati membeli rupiah menunggu bank sentral AS mengenai rencana paket stimulus yang masih dibahas. Rupiah juga akan mendapat dukungan dari Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya yang saat mencapai 6,5 persen. Suku bunga rupiah yang mencapai 6,5 persen akan memberikan kepercayaan pelaku asing bahwa bunga rupiah bank di dalam negeri masih tetap tinggi, tuturnya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement