Senin 29 Nov 2010 23:09 WIB

PLN Jamin Pasokan Listrik Aman Pasca Ledakan Suralaya

Jaringan listrik PLN
Jaringan listrik PLN

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten, menyatakan pasokan listrik di wilayah Jabar dan Banten aman pasca meledaknya travo di unit III Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Cilegon. "Dipastikan pasokan listrik aman, tidak ada laporan atau keluhan dari pelanggan pasca ledakan di PLTU Suryalaya," kata Deputi Manager Komunikasi PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten Adang Djarkasih di Bandung, Senin.

Ditemui sebelum melaksanakan Rapat Koordinasi West Java Partner ke III di Ruang Malabar Gedung Sate Bandung, Adang menyatakan, akan mengecek langsung ke PLTU Suralaya untuk mengetahui keadaan terkini akibat dari kejadian tersebut

"Habis rapat ini, saya akan langsung ke sana untuk mengecek langsung ke lapangan," kata Adang.

Akibat meledaknya travo di unit III Pembangkit Listrik Tenaga Uap Suralaya, Cilegon, sejumlah daerah di Banten dan Pulau Jawa, mengalami pemadaman bergilir. Ledakan, yang disertai kebakaran kabel tersebut sempat membuat karyawan panik dan seratusan lebih karyawan dievakuasi dari PLTU Suralaya.

Akibat meledaknya travo di unit III PLTU Suralaya, Cilegon, pasokan listrik dari PLTU Suralaya menurun 3.400 megawatt.

Dari tujuh pembangkit, dua di antaranya tidak beroperasi. Hingga malam ini, belum ada keterangan resmi dari PLTU Suralaya soal ledakan itu.

Sementara itu, akibat cuaca ekstrim yang terjadi beberapa hari lalu, PLN mengakui bahwa telah terjadi gangguan infrastruktur yang berdampak pada jaringan listrik ke konsumen.

"Cuaca ekstrim kemarin memang banyak menyebabkan gangguan distribusi listrik ke pelanggan. Oleh karenanya, kami mengimbau agar warga turut memelihara jaringan seperti dengan memangkas pohon yang menghalangi jaringan PLN," ujar Adang.

sumber : Ant
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement