REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Evita Herawati Legowo, menuturkan pemerintah belum akan membatasi BBM bersubsidi jenis Solar.
"Dari koordinasi dengan Pertamina minggu lalu, yang baru bisa diterapkan di Jabodetabek hanya premium saja. Jadi kalau solar memang belum siap," tutur Evita di Kantornya, Plaza Centris, Jakarta, Senin (6/12).
Saat ini, lanjut Evita, kesiapan untuk pembatasan BBM bersubsidi jeni solar belum dilakukan pada awal 2011 lantaran, pemerintah hanya menjual solar subsidi di SPBU Pertamina yaitu solar untuk transportasi dan solar dex. "Hanya ada satu solar dex yang disebut dalam world wide fuel transportation, yakni patokan kita dalam memberikan spesifikasi bagi suatu bahan bakar, dan solar dex itu sudah masuk katagori dua. Kalau yang subsidi, katagori satu pun belum mencukupi," jelasnya.
Jadi, lanjut Evita, saat ini pihaknya bersama dengan Pertamina tengah menyiapkan agar solar untuk transportasi yang bisa masuk katagori satu. "Kebijakan premium itu kita lakukan terlebih dahulu di Jabodetabek. Ini bukan pembatasan, tapi pengendalian. Kalau untuk solar, pembatasannya Juli di Jabodetabek, dan Oktober di Jawa-Bali," bebernya.
Ditanya soal pembatasan atau pengendalian konsumsi BBM bersubsidi, Evita belum dapat merinci hal itu, sebelum duduk bersama dengan DPR. "Tapi kami pun belum bertemu dengan dengan pihak DPR untuk membicarakan masalah ini lebih lanjut, masih memerlukan konfirmasi dari DPR, tanpa itu kami belum bisa melakukannya," tukasnya.