Sabtu 16 Nov 2024 11:40 WIB

Dukung Indonesia Fintech Summit 2024, Perusahaan Digital Nilai Literasi Masyarakat Naik

Bisnis digital di Indonesia dinilai semakin berkembang.

Suasana di Indonesian Fintech Summit & Expo 12-12 November 2024 lalu
Foto: Dok Republika
Suasana di Indonesian Fintech Summit & Expo 12-12 November 2024 lalu

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Perusahaan Teknologi Keuangan Digital, Trans Digital Cemerlang (TDC) menyambut baik acara Indonesian Fintech Summit & Expo 12-12 November 2024 lalu. Direktur PT TDC, Indra menilai terselenggaranya acara tersebut bukti kuatnya dukungan pemerintah dan asosiasi fintech terhadap ekosistem bisnis digital di Indonesia.

“Animo publik begitu luar biasa, terbukti dengan booth kami yang menghadirkan produk M2PAY dan Posku Lite ramai didatangi pengunjung. Dari situ kami melihat bahwa pemahaman bisnis digital di mata masyarakat sudah on the track dan ini berkat dukungan pemerintah dan asosiasi seperti AFTECH,” ujar Indra.

Baca Juga

Indra sangat optimis bisnis digital di Indonesia akan semakin berkembang pesat. Kemajuan infrastruktur internet ke seluruh desa, sosialisasi massif keamanan digitalisasi, payung hukum yang kuat, menunjukan tingginya peran industri fintech dalam mendorong inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Saya optimis ke depan semakin besar acaranya, karena ketertarikan masyarakat semakin tinggi terkait digitalisasi dan kolaborasi perusahaan, asosiasi, dan pemerintah yang solid akan semakin membesarkan bisnis digital ini ke seluruh pelosok Indonesia dan memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan perekonomian negara,” ujarnya.

Indra juga memastikan perusahaannya berkomitmen mengedepankan perlindungan konsumen sesuai dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan. Perusahaanya sudah membentengi diri dengan sudah memiliki ISO 9001:2015 tentang managemen mutu, ISO 37001:2016 Tentang Sistem Managemen anti Penyuapan, dan ISO 27001:2022 tentang system keamanan Informasi.

“Khusus ISO Sistem Keamanan Informasi, perusahaan melibatkan serangkaian langkah seperti penetapan kebijakan keamanan informasi, pengembangan dan implementasi kontrol keamanan yang tepat, penilaian risiko serta pemantauan dan peninjauan secara berkala. Perusahaan kami sudah dilengkapi itu, dan kami tergabung dalam Indonesian Fintech Association (AFTECH),” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto Otoritas Jasa Keuangan Hasan Fawzi mengatakan bahwa OJK mengarahkan ekosistem keseluruhan keuangan digital di Indonesia selain bertumbuh dengan cepat juga menuju ke arah yang bisa memberikan manfaat.

“Bermanfaat tidak hanya bagi para pelaku bisnis dan kegiatan di industrinya saja tapi juga berdampak kepada peningkatan dan manfaat kegiatan di sistem keuangan dan tentu mendukung pertumbuhan perekonomian nasional," kata Hasan seraya menambahkan pentingnya mengedepankan pelindungan konsumen dengan meningkatkan pengawasan market conduct.

Selain itu, Hasan menyampaikan bahwa OJK sedang menyiapkan Pusat Inovasi dengan konsep pentahelix yang akan menjadi pusat kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, masyarakat, akademisi dan media dengan tujuan mendukung pertumbuhan perusahan inovatif di sektor keuangan.

Ketua Umum AFTECH, Pandu Sjahrir menyatakan sebagai asosiasi bagi penyelenggara industri fintech (ITSK), AFTECH terus memegang komitmen untuk bekerjasama dengan regulator OJK, BI dan Pemerintah.

Salah satu wujud kolaborasi yang dilakukan, AFTECH kembali memimpin inisiatif diselenggarakannya Bulan Fintech Nasional (BFN) 2024 bersama OJK, AFSI, dan AFPI, serta didukung oleh BI sebagai momentum untuk memperkenalkan ragam produk dan layanan fintech kepada masyarakat Indonesia.

Sepanjang Bulan Fintech Nasional 11.11 – 12.12.2024, masyarakat Indonesia akan diperkenalkan dengan berbagai jenis bisnis model fintech yang ada di Indonesia dengan menghadirkan berbagai serangkaian kegiatan edukatif melalui penyelenggaraan webinar serta program insentif dari berbagai perusahaan fintech terkemuka.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement