REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kebijakan PSSI menaturalisasi pemain mendapat pertanyaan. Ini setelah Tim Nasional kalah dari Malaysia yang tidak menggunakan pemain asing sama sekali. Benarkah pemain muda Indonesia tidak berbakat sehingga harus dicari pemain asing?
Aji Ridwan Mas, anggota Komite Eksekutif Pembinaan Pemain Muda PSSI, mengatakan Badan Tim Nasional hendaknya dievaluasi terlebih dulu. Ini menyusul usulan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang meminta reformasi di tubuh PSSI.
Aji mengambil contoh kebijakan naturalisasi pemain. "Kenapa mesti naturalisasi jika terdapat banyak sekali pemain lokal? Malaysia tidak memakai satu pun pemain asing pada AFF. Mereka berbekal pemain-pemain muda namun akhirnya bisa juara," katanya pada Republika.
Tercatat dua pemain Tim Nasional Indonesia yang dinaturalisai adalah Christian Gonzales asal Uruguay dan Kim Kurniawan asal Jerman. Sementara Irfan Bachdim sebelumnya sudah memiliki paspor Indonesia dan Belanda.
Menurut Aji, Indonesia kaya stok pemain muda. Tetapi tidak ada kompetisi untuk usia di atas 15 tahun. Akibatnya, mereka kurang jam terbang.
Sementara tim-tim liga lebih mengutamakan pemain asing karena tuntutan manajemen untuk meraih prestasi instan. "Jika sudah begitu, mau dikemanakan para pemain muda kita?" katanya.