Rabu 08 Dec 2010 09:05 WIB

ICMI Harus Dorong Laju Ekonomi Syariah

Rep: Nashih Nasrullah/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR-Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia ICMI Indonesia perlu memperkuat posisi sebagai pendorong dan aktor penggerak utama bagi pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia. Apalagi portfolio perkembangan perbankan syariah di Indonesia mendekati angka 100 triliun pertahun. Karena itu, menurut Anggota Presidium terpilih 2010-2015

BOGOR--Anggota Presidium ICMI terpilih, Sugiharto, mengatakan ICMI perlu memikirkan produk produk yang menjadi arus utama utama ke depan tak terkecuali ekonomi syariah. Apalagi, sumbangsih ICMI di sektor ini sudah cukup banyak dan memperoleh respon bagus dari masyarakat.

"Suarakan ke pemerintah dan network ICMI apa yang jadi hambatan dan solusinya agar pertumbuhan ekonomi berkembang," kata dia usai penutupan Muktamar V ICMI, di Bogor, Selasa (7/12).

ICMI, dikatakan Sugiharto, dengan kapasistas sebagai cendekiawan Muslim berbasis ke-Indonesiaan, keIslaman dan kecendekiawanan harus mampu menjadikan ekonomis sebagai solusi karena sesuai dengan Islam, berkelanjutan, dan diridhai Allah. Solusi tersebut mesti mempertimbangkan aspek penting di antaranya syariat, investasi, perbankan, dan tataniaga.

''Ke depan, estafet kepemimpinan ICMI diharapkan mengarus utamakan imtak dan iptek sebagai value edit kemampuan bangsa. "Bisa melalui penerjemahan 5 K ICMI yang tetap akan relevan ke dalam program dan aksi nyata," tandas dia

Anggota Presidium ICMI, Marwah Daud, menambahkan CMI dituntut pula meneruskan program konsolidasi terutama jaringan-jaringan organisasi mulai di tingkat pusat, wilayah dan daerah. Jaringan-jaringan tersebut mesti bisa merumuskan dan melaksanakan program yang mempunyai nilai tambah bagi kehidupan masyarakat melalui pengembangan ekonomi rakyat di sektor industri kecil, nelayan, dan pertanian.

Sehingga, diproyeksikan optimalisasi sektor riil tersebut mampu membuka lapangan kerja baru. Sebab, tantangan utama bangsa Indonesia diantaranya adalah kemiskinan dan pengangguran.

Marwah menyebutkan model-model pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis industri dan teknologi yang ditawarkan ICMI banyak mendapat respon positif dari masyarakat di daerah-daerah. Karenanya, diharapkan muktamar kali ini mampu merumuskan desain ICMI 20 tahun ke depan setelah pencapaian yang diperoleh selama 20 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement