REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Instansi tinggi kepolisian Indonesia masih rentan terhadap interferensi politik. Hal ini menurut Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad bisa terlihat dari kekuasaan tunggal presiden menujuk Kapolri. Seperti penunjukan Budi Gunawan oleh Presiden Jokowi baru-baru ini.
"Karena bagaimanapun presiden yang mengangkat Kapolri, presiden akan memilih yang paling disenanginya," ujar Farouk di Jakarta, Kamis (22/1).
Dengan begitu tidak menutup kemungkinan jika para polisi juga berlomba untuk mendekati politisi agar bisa mendapatkan posisi tinggi.
"Polisi juga mendekati politisi supaya nanti misalnya bisa jadi Kapolri atau Kapolda," kata Guru Besar Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) ini.