Sebelumnya, Gubernur BI Agus Martowadojo mengatakan, anggaran pengeluaran operasional tahun 2016 yang semula diusulkan sebesar Rp 10,5 triliun, turun menjadi Rp 9.454 miliar atau turun sebesar Rp 1.136 miliar.
"Bila dibandingkan dengan ATBI 2015, kenaikan anggaran pengeluaran operasional 2016, dari yang semula diusulkan 23,20 persen turun menjadi hanya 9,98 persen," katanya.
Beberapa penyesuaian yang dilakukan meliputi penurunan harga logistik (Sistem Informasi dan Non Sistem Informasi) sebesar Rp 17 miliar dari Rp 986 miliar menjadi Rp 969 miliar.
Kemudian, penurunan anggaran gaji dan penghasilan lainnya pegawai sebesar Rp 51 miliar dari Rp 3.562 miliar menjadi Rp 3.511 miliar. Berikutnya, peningkatan anggaran PSBI sebesar Rp 40 miliar dari Rp 77 miliar menjadi Rp117 miliar (naik 60,74).
Berikutnya, penurunan anggaran Manajemen SDM sub pos pemeliharaan SDM sebesar Rp 942 miliar dari Rp 3.682 miliar menjadi Rp 2.740 miliar yang diakibatkan oleh pembentukan cadangan PSAK 24 Revisi 2013 secara bertahap. Dan yang terakhir, penurunan cadangan anggaran operasional sebesar Rp 128 miliar dari Rp 492 miliar menjadi Rp 364 miliar.
Sehari sebelumnya, Rabu (16/12/15), Komisi XI dan BI sudah membahas ATBI 2016, namun mengalami kebuntuan. Saat itu, Komisi XI meminta BI lebih merampingkan postur anggaran tahun 2016 yang mengalami kenaikan 20,12 persen menjadi Rp 10,3 triliun.