Sabtu 11 Aug 2012 22:07 WIB

Kalla meets Thein Sein

Rep: Satya Festiani/Bambang Noroyono / Red: Yeyen Rostiyani
Myanmar President Thein Sein (right) greets Chairman of Indonesian Red Cross, Jusuf Kalla.
Foto: Antara/HO dokumentasi JK
Myanmar President Thein Sein (right) greets Chairman of Indonesian Red Cross, Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYIDAW - Led by the Chairman of Indonesian Red Cross Jusuf Kalla, Indonesian delegation successfully entered Myanmar and met Myanmar President U Thein Sein in Naypyidaw, Myanmar. His visit was to offer conflict resolution in Rakhine. 

Kalla was accompanied by the former mediator of Helsinki Negotiation Hamid Awaluddin, Indonesian Ambassador to Myanmar Sabastian Sumarsono, the Assistant of OIC Secretary General Atta Abdul Mannan, and President of Qatar Red Crescent Mohamed Ghanim Al-Maadheed.

Thein Sein denied that the conflict in Rakhine was religious conflict as stated in the media. He explained that it was purely criminal act that led to communal conflict.

"We reminded Myanmar government to solve this communal conflict before it turns into religious conflict," Kalla said in his email on Friday.

He also said that President Thein Sein asked Indonesian delegation to visit and get the first hand information on the conflict in Rakhine, Arakan state.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement