Senin 03 Jun 2013 01:14 WIB

Indonesia Ikuti Pameran Ikan Hias Internasional

Ikan hias
Foto: ebay.co.uk
Ikan hias

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia mengikuti pameran internasional ikan hias "Aquarama" 2013 di Singapura, yang diikuti berbagai negara di dunia.

"Indonesia membuka paviliun yang diikuti oleh perwakilan dari 13 perusahaan dan asosiasi ikan hias," kata Nurmalia Ulfa, Direktur PT Maramaquatic, salah satu wakil perusahaan Indonesia dalam pameran itu yang menghubungi dari Singapura, Ahad (3/6) malam.

Peserta pameran dari Indonesia bergabung melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan yang membuka "Paviliun Indonesia" di arena tersebut. Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sharif Cicip Sutardjo sendiri juga hadir pada pameran tersebut.

Ia menjelaskan bahwa perwakilan perusahaan dan asosiasi ikan hias yang mengikuti pameran itu memiliki spesialis ikan dan tanaman hias, baik air tawar, air laut, "corals", mapun ikan endemik Indonesia, seperti arowana dan botia.

Nurmalia Ulfa mengharapkan keikutsertaan Indonesia di dalam even itu bisa meningkatkan penetrasi pasar, dan memperkenalkan langsung kepada "end-users" sehingga memotong rantai perdagangan melalui Singapura.

"Dengan demikian, dapat meningkatkan target ekpor hasil perikanan Indonesia sebesar total 5 miliar dolar AS," katanya.

Sementara itu, salah satu delegasi peserta Indonesia lainnya Arie Prabawa menambahkan sejak tahun 1985 nilai perdagangan internasional dalam ekpor ikan hias (ornamental fish) telah meningkat pada rata-rata pertumbuhan sekitar 14 per tahun. "Negara berkembang membukukan sekitar dua per tiga dari total nilai ekspor dunia," katanya.

Menurut data terakhir FAO (Food and Agriculture Organization), statistik dunia untuk ekspor dan impor ikan hias telah meningkat secara signifikan. Menurut data FAO, pada tahun 2009 nilai ekspor perikanan hias mencapai 59,94 juta dolar AS.

Sementara itu, Indonesia baru berada di peringkat kelima perdagangan ikan hias dunia. "Padahal, sebanyak 70 persen varietas ikan hias di Singapura adalah berasal dari Indonesia," kata Arie Prabawa yang juga Direktur Eksekutif Asosisasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI).

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement