Jumat 20 Apr 2018 17:30 WIB

Baru 63 Persen Anak Indonesia yang Minum Obat Cacing

Pemberian obat cacing bisa meningkatkan status gizi dan kognitif anak.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Biasakan menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan sebelum makan, agar terhindar dari penyakit cacingan.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Biasakan menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan sebelum makan, agar terhindar dari penyakit cacingan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cacingan bisa diatasi dengan pemberian obat cacing. Jika pemberian obat cacing dilakukan secara masif maka tindakan ini bisa meningkatkan status gizi dan fungsi kognitif anak. Hal ini juga diungkapkan oleh dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH, Dsc, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Ditjen P2P Kemenkes.

Melihat tingginya prevalensi infeksi cacing ini maka Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes mengadakan program pembinaan perbaikan gizi masyarakat yang sudah dimulai sejak 2015. Program ini memiliki dua target utama. Pertama menurunkan prevalensi cacingan pada usia balita, usia pra sekolah, dan anak usia sekolah dasar sebesar 10 persen secara bertahap. Target keduanya adalah meningkatkan capaian cakupan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Cacingan minimal 75 persen.

POPM Cacingan dilangsungkan dua kali dalam setahun, setiap bulan Februari dan Agustus untuk kabupaten atau kota dengan prevalensi infeksi cacingan di atas 50 persen. Sedangkan pada daerah dengan prevalensi 20 sampai kurang dari 50 persen, pemberian obat cacing dilakukan setahun sekali.

"Kegiatan ini juga mencakup pemeriksaan cacingan kepada ibu hamil dengan gejala anemia dan pemberian obat cacing pada trimester kedua pada ibu yang mengalami infeksi cacingan," ujar Dokter Jane.

Kegiatan pemberian obat pencegahan massal cacingan yaitu kegiatan minum obat cacing yang dilaksanakan bersama-sama pada anak usia satu sampai dengan 12 tahun setiap 6 bulan. Obat yang diberikan adalah Albendazole dosis tunggal 400 mg.

Untuk menurunkan prevalensi cacingan, sejak tahun 2017 pemerintah menargetkan indikator jumlah anak minum obat cacing. Target sebesar 33,4 juta anak usia satu sampai 12 fahun minum obat ditetapkan pada tahun 2017. Namun baru tercapai sebesar 21,102 juta anak minum obat cacing atau sebesar 63 persen dari yang ditargetkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement