Jumat 12 Oct 2018 08:17 WIB

Panduan Makan Buah agar tak Kelebihan Asupan Gula

Dengan memilih buah segar ketimbang kering, kita sudah batasi asupan gula

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Buah-buahan manis dianjurkan sebagao pembuka puasa.
Foto: Pixabay
Buah-buahan manis dianjurkan sebagao pembuka puasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diabetes tipe 2 bisa menyerang orang di segala usia. Akan tetapi risiko terkena diabetes semakin tinggi pada orang-orang yang berusia lebih tua.

Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat membuat berat badan naik. Kondisi ini yang kemudian bisa menuntun pada tingginya kadar gula dalam darah atau gejala pra diabetes. 

Makan buah adalah bagian dari gaya hidup sehat dan tidak meningkatkan risiko diabetes. Namun, mengonsumsi buah lebih dari rekomendasi konsumsi harian atau recommended daily allowance (RDA) bisa membuat seseorang kelebihan asupan gula. 

Dikutip dari Medical News, diet yang tinggi gula, karbohidrat, dan minyak jenuh cenderung lebih berisiko menimbulkan diabetes dibandingkan jika mengonsumsi jenis makanan itu dalam jumlah sedang.

Buah-buahan mengandung banyak vitamin, mineral, dan serat. Karena itulah buah salah satu kunci diet sehat.

Dengan memilih buah segar ketimbang buah kering, kita sudah membatasi asupan gula yang masuk ke tubuh. Untuk diketahui, buah kering mengandung lebih banyak gula daripada buah segar. Selain itu, lebih baik makan buah segar daripada minum jus buah dan smoothie yang mengandung tambahan gula. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement