Rabu 17 Oct 2018 06:02 WIB

Lima Alasan Alpukat Wajib Ada dalam Menu Anda

Alpukat memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh.

Rep: Santi Sopia/ Red: Ani Nursalikah
Buah alpukat.
Foto: Pixabay/Kjokkenutstyr
Buah alpukat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alpukat tak diragukan merupakan buah yang menawarkan banyak kelebihan, mulai dari teksturnya yang halus lembut, rasa netral, dan tidak lupa kaya nutrisi. Sebagian orang menggangap alpukat bisa menaikkan berat badan dengan kandungan lemaknya. Padahal, kandungan alpukat bebas kolesterol.

Contoh buah alpukat sangat dicintai adalah di Afrika Selatan. Para petani di sana juga sedang bereksperimen memperpanjang musim panen alpukatnya. Buah yang populer secara internasional itu telah meningkatkan ekonomi lokal.

Diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition pada tahun ini, sebuah penelitian menemukan, orang yang mengonsumsi alpukat (dibandingkan dengan mereka yang mengikuti diet bebas alpukat) memiliki tingkat kolesterol baik, HDL yang lebih tinggi. Ini mungkin karena lemak tak jenuh tunggal yang sehat bagi jantung ditemukan dalam alpukat. Ada beberapa alasan kesehatan mengapa Anda harus menyukai alpukat.

Demi Jantung

Bukti kuat mendukung temuan lemak tak jenuh tunggal alpukat yang juga ditemukan pada buah zaitun, kacang dan labu butternut, lebih sehat daripada lemak jenuh dalam mentega, krim, bacon, daging berlemak, kulit ayam dan minyak kelapa.

Data menarik dari Studi Kesehatan Perawat dan Studi Tindak Lanjut Profesional Kesehatan memperkirakan mengganti 5 persen dari asupan energi harian kita dari lemak jenuh dengan lemak tak jenuh tunggal menurunkan risiko 15 persen lebih rendah dari penyakit jantung.

Selain itu, makan lemak tak jenuh tunggal mengurangi risiko kematian, bukan hanya kematian akibat penyakit kardiovaskular tetapi juga dari kanker dan penyakit neurodegeneratif. Hampir tiga perempat dari lemak dalam alpukat adalah lemak tak jenuh tunggal, yang tidak hanya melindungi jantung, tetapi juga memperkuat sistem kekebalan tubuh dan menurunkan tingkat peradangan dalam tubuh.

Sebagai bonus tambahan untuk kesehatan jantung yang baik, alpukat juga bebas kolesterol, rendah sodium, tinggi kalium dan sumber serat. Semua faktor yang berkontribusi terhadap kesehatan jantung yang lebih baik ada dalam alpukat.

photo

Demi Usus

Usus manusia adalah rumah bagi 100 triliun bakteri. Diet Anda mendukung ekosistem usus yang memainkan peran vital dalam kesehatan kita. Salah satu faktor makanan tersebut adalah serat, yang ditemukan dalam makanan nabati seperti buah, sayuran dan biji-bijian seperti roti gandum utuh, gandum utuh, barley, gandum bulgur, jagung dan quinoa.

Banyak orang Afrika Selatan kekurangan asupan serat harian yang direkomendasikan. Disarankan wanita Afrika Selatan mengonsumsi setidaknya 25 gram serat per hari dan pria setidaknya 38 gram. Satu alpukat mengandung sekitar 8 gram serat makanan. Namun, penting untuk dicatat usus kita memerlukan berbagai jenis serat agar tetap sehat.

Serat dalam alpukat merupakan kombinasi unik dari serat tak larut dan serat larut. Serat larut bertindak seperti pel dan membantu menyerap cairan dalam usus, membentuk substansi seperti gel yang lembut untuk melawan konstipasi.

Serat yang tidak larut berfungsi seperti sapu, kasar menyapu panjang usus untuk membuang kotoran. Tetapi serat tidak lebih dari sekadar menjaga kita tetap teratur: serat dapat berperan dalam mencegah kanker usus besar, dan bahkan membantu menurunkan berat badan. Serat dalam alpukat, bersama dengan lemak tak jenuh tunggal dianggap baik untuk menjaga ukuran lingkar pinggang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement