Senin 18 Feb 2019 16:38 WIB

Penyakit Degeneratif Jadi Penyebab Utama Kematian

Biaya negara untuk membantu mengatasi penyakit degeneratif menjadi lebih besar.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Nyeri di dada, bisa jadi pertanda sakit jantung
Foto: Boldsky
Nyeri di dada, bisa jadi pertanda sakit jantung

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Perilaku masyarakat yang cenderung mengabaikan pola hidup sehat, telah menyebabkan pergeseran tren penyakit. Bila pada masa lalu lebih banyak warga yang mengalami penyakit menular, saat ini lebih didominasi penyakit degeneratif.

''Penyebabnya, antara lain karena perubahan gaya hidup,'' kata pejabat dari Direktorat Bina Gizi Kementerian Kesehatan, Mursalim, dalam acara sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), di Purbalingga, Senin (18/2).

Baca Juga

Pola hidup yang tidak sehat itu, antara lain berupa pergeseran jenis makanan yang dikonsumsi masyarakat dan juga semakin jarangnya tubuh bergerak. Di sisi lain, kasus-kasus penyakit yang bersifat menular, juga semakin dapat diminimalisir akibat semakin meratanya layanan kesehatan dan semakin majunya teknologi kedokteran. 

''Dalam kondisi seperti ini, kasus penyakit degeneratif saat ini menduduki ranking tertinggi penyebab kematian warga. Antara lain, seperti penyakit stroke dan jantung,'' kata dia.

Berdasarkan kasus-kasus tersebut, Mursalim juga menyebutkan, biaya yang harus dikeluarkan negara untuk membantu masyarakat mengatasi kasus penyakit degeneratif menjadi lebih besar dibanding penanganan kasus penyakit menular.

''Untuk membantu warga yang mengalami stroke, negara mengeluarkan biaya hingga Rp 794 miliar. Sedangkan untuk pengobatan penyakit gangguan fungsi ginjal, negara mengeluarkan anggaran hingga Rp 750 miliar. Itu baru dua penyakit, padahal masih banyak penyakit degeneratif lainnya,'' kata Mursalim.

Untuk itu, dia mengimbau masyarakat untuk kembali menjalankan gaya hidup sehat untuk menekan kasus-kasus penyakit degeneratif. ''Bila kasus penyakit degeneratif dapat ditekan, maka dana talangan yang selama ini digunakan untuk biaya pengobatan penyakit degeneratif, bisa dialihkan untuk pembangunan yang lain,'' katanya.

Hal tersebut juga dibenar anggota Komisi IX DPR Amelia Anggraeni, yang  hadir dalam acara sosialisasi tersebut. Amelia menuturkan, kasus penyakit menular yang terjadi di masyarakat, saat ini sudah hampir bisa tertuntaskan. Namun untuk kasus penyakit degeneratif, terrnyata justru terjadi peningkatan.

''Penyakit tidak menular atau penyakit degeneratuf ini, berhubungan erat dengan gaya hidup. Untuk itu, kami mengajak masyarakat untuk kembali melaksanakan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan seimbang, cukup berolahraga, tidak merokok, dan rutin periksa kesehatan dua kali setahun,'' ucap dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement