Selasa 17 Jul 2018 16:01 WIB

Pertanyaan Ini Bisa Ungkap Kebiasaan Anak Bermain Medsos

Tindakan antisipatif dan pengawasan orang tua perlu dilakukan dengan tepat

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Anak main gadget. Ilustrasi
Foto: Malaytimes
Anak main gadget. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika anak mulai beranjak dewasa sebagian besar mulai gandrung mengakses media sosial. Tindakan antisipatif dan pengawasan orang tua perlu dilakukan dengan tepat agar remaja tidak menutup diri.

Salah satu caranya adalah dengan mengajukan pertanyaan berikut, dilansir dari CNN.

- Aplikasi yang dipilih

Orang tua bisa menanyakan aplikasi, media sosial, dan layanan perpesanan apa saja yang diunduh anak dan mengapa. Biasanya, anak memilih aplikasi yang juga digunakan teman-temannya, karena ingin mengakses akun idola, atau ada sederet fitur menyenangkan.

- Minta diajari

Jangan sampai orang tua gagap teknologi dan tidak mengerti apa yang dilakukan para remaja di dunia maya. Tidak ada salahnya meminta diajari untuk mengakses media sosial atau menggunakan fiturnya. Mereka dengan senang hati akan mengajarkan dan Anda bisa menghabiskan waktu menyenangkan bersama.

- Konten aplikasi

Tanyakan konten apa saja yang disukai dan tidak disukai anak dari aplikasi. Penting bagi orang tua untuk memastikan anak bisa memilah hal positif dan negatif dari media sosial agar mereka bisa terhindar dari paparan buruk atau perisakan.

- Unggahan orang lain

Remaja yang sudah beranjak dewasa tidak mustahil memiliki teman yang terkadang mengunggah foto yang menampilkan pose genit atau seksi. Tanyakan tanggapan anak tentang unggahan tersebut dan beri pengertian bahwa sangat perlu menyaring apa yang diunggah.

- Diskusikan batasan

Batasan yang dimaksud adalah frekuensi akses media sosial atau kapan larangan menyentuh gawai. Tiap keluarga bisa memiliki aturan yang berbeda-beda. Cara terbaik adalah mendiskusikannya bersama anak alih-alih memaksakan kehendak.

- Gaya komunikasi

Orang tua perlu mengetahui bagaimana gaya berkomunikasi anak di media sosial. Bangun kedekatan dengan anak sehingga mereka bisa terbuka memberi tahu apabila ada teman dunia maya atau warganet yang melontarkan komentar kasar, pelecehan, atau menguntit berlebihan.

- Apa yang kurang

Seasyik-asyiknya media sosial, tidak bisa menggantikan sosialisasi sesungguhnya di dunia nyata. Tanya pendapat anak mengenai hal itu dan buat dia mengerti bahwa mengobrol dan bermain dengan teman sebaya jauh lebih membangun kedekatan emosional.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement