Senin 25 Feb 2019 04:51 WIB

Baikkah Undang Mantan Kekasih ke Pernikahan?

Mengundang mantan kekasih ke pernikahan harus dipertimbangkan dengan matang.

Rep: Farah Noesativa/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi.
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan mengundang mantan kekasih ke acara pernikahan, tampaknya harus Anda pertimbangkan matang-matang. Jangan sampai hal itu menjadi beban tersendiri sehingga merusak hari penting dalam hidup Anda.

Tapi, apakah memang perlu mengundang mantan kekasih ke acara pernikahan? Dilansir di Times of India, Sabtu (23/2), berikut beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan sebelum sampai pada keputusan untuk mengundangnya.

Baca Juga

Pertama, Anda harus memikirkannya matang-matang. Hal itu dimulai dengan memikirkan mengapa Anda ingin mengundang mantan pasangan? Apakah perasaan Anda dan mantan Anda telah biasa saja?

Atau, Anda masih memiliki rasa kepada dia?  Apakah Anda ingin mengundang dan membuatnya cemburu? Sebaiknya, Anda benar-benar luangkan waktu berpikir mengenai tujuan yang tepat mengundang mantan kekasih.

Sebelum mengundang mantan pasangan, Anda juga harus mempertimbangkan perasaan dia. Bila dia masih menyimpan rasa, sebaiknya jangan semakin memperburuk perasaan patah hati yang dia sedang alami. Ingat, Anda mungkin telah pindah dari masa lalu Anda tetapi orang lain mungkin masih berusaha berdamai.

Lalu, setelah jelas Anda dan mantan kekasih hanyalah teman, inilah saat yang tepat melakukan percakapan tentang topik ini dengan calon pasangan Anda. Sebaiknya, Anda berterus terang, lalu jelaskan secara logis mengapa Anda ingin mengundangnya ke acara tersebut. Yakinkan dia Anda mengundangnya bila pasangan benar-benar setuju.

Namun, ambil langkah mundur jika Anda merasa pasangan merasa tidak nyaman. Dia mungkin tidak mau mengatakan 'tidak', dan Anda harus menghargai perasaan pasangan Anda.

Bagaimananpun, pernikahan adalah momentum terpenting dalam kehidupan suami atau istri. Bila keputusan ini tak mempertimbangkan  dia, bisa jadi ini dapat merusak semuanya.

Jangan lupa libatkan keluarga perihal ini. Setiap orang harus senang dengan keputusan ini. Jika ibu Anda membenci mantan kekasih atau Anda berpikir ayah akan geram melihat dia mengobrol dengan Anda, Anda mungkin ingin mempertimbangkan kembali keputusan itu.

Hal yang juga patut dipertanyakan adalah perihal kenyamanan Anda sendiri saat calon suami/istri menanyakan perihal mengundang mantan kekasihnya. Tanyakan kepada diri sendiri, apakah Anda akan merasa nyaman dengan itu? Bersiaplah melakukan percakapan tentang topik ini dan pastikan Anda tidak bereaksi berlebihan.

Sederhananya, Anda harus mengambil keputusan hanya jika benar-benar berteman baik dengan mantan pasangan atau bahkan tidak ada sedikit pun perasaan romantis di antara Anda berdua.

Namun, jika Anda masih 'baper' dengan mantan pasangan, plus dia tidak banyak berarti dalam hidup Anda, pernikahan Anda akan menjadi acara yang sama-sama bahagia tanpa kehadirannya juga.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement