Senin 11 Mar 2019 19:12 WIB

Tiga Tips Mudah Mengenali Berita Bohong

Biasakan cek judul dan sumber berita untuk hindari berita bohong

Rep: Desy Susilawati/ Red: Christiyaningsih
Hoax. Ilustrasi
Foto: Indianatimes
Hoax. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dengan minat baca yang cukup rendah tapi rajin menjelajah media sosial (medsos), masyarakat Indonesia berubah menjadi trigger happy ketimbang smart finger. Kebiasaan di sebar dulu baru konfirmasi belakangan ini menghasilkan lebih banyak informasi yang salah dan berita palsu. Lalu bagaimana kita menyikapi hal ini?

Konsep trigger happy (hanya berbagi berita tanpa terlalu banyak merinci) telah menjadi kebiasaan buruk sebagian besar warganet di Indonesia. Lalu bagaimana Anda bisa tahu apakah itu berita palsu atau bukan? Head of Business Development BaBe, Shelly Tantri S, membagikan tiga kiat mengidentifikasi informasi yang salah ketika Anda menemukan berita atau pesan apa pun di media sosial. Berikut ketiga kiat tersebut:

1. Cek headline/judul berita

Pastikan berita yang kita baca tidak mengandung topik sensasional atau tidak masuk akal. Seperti contoh, ketika gempa bumi terjadi, sudah pasti bahwa berita yang mengatakan gempa susulan dengan skala lebih besar dapat dipastikan adalah berita bohong. "Karena gempa tidak bisa diprediksi sama sekali," kata Shelly lewat keterangan resminya.

2. Cek sumber berita

Pastikan berita yang kita baca berasal dari sumber yang terpercaya. Entah artikel tersebut berasal dari penerbit yang sangat terkenal atau ditulis oleh seorang ahli. Menurut Shelly dalam hal menyaring konten semua berita di platform pengkurasi berita BaBe mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin. "Sehingga berita yang disajikan dalam aplikasi BaBe adalah berita yang positif dan bebas dari berita bohong," jelasnya.

3. Cek keseluruhan isi berita

Tidak kalah penting adalah biasakan membaca seluruh isi berita. Berita palsu biasanya menyertakan sumber yang terlihat kredibel seperti tips kesehatan dari dokter terkenal. Kita dapat dengan mudah menelusuri nama dokter di internet. "Jika nama dokter tidak ditemukan dan artikelnya, dapat dipastikan bahwa berita tersebut adalah berita palsu. Selain itu, kita juga dapat memeriksa melalui sumber tepercaya lainnya seperti situs web khusus medis," ungkap Shelly.

Shelly mengatakan dengan mengikuti tiga tips di atas dan memegang prinsip tidak hanya menjadi trigger happy, Anda telah maju selangkah menjadi warganet yang pintar. "Dengan momentum Pemilihan Presiden semakin dekat, kita dapat menerapkan tiga langkah mudah untuk memastikan apakah artikel yang kita baca itu salah atau tidak," ujarnya. Pastikan selalu berpikir sebelum mengklik. Dengan langkah-langkah tersebut, kita dapat berupaya menjadi warganet yang lebih pintar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement