Senin 22 Apr 2019 15:08 WIB

Menyibak Penyebab Orang tak Kunjung Naik Jabatan (2-Habis)

Ada kalanya, si bos tak terpikir untuk menaikkan jabatan karyawannya.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Reiny Dwinanda
Pekerja kantoran. (Ilustrasi)
Foto: ABC
Pekerja kantoran. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada kalanya pekerja keras yang setia, berorientasi pada hasil, dan menempatkan kepentingan perusahaan di atas kepentingan sendiri selama bertahun-tahun pun tetap jelek penilaiannya di mata bos. Alhasil, nama orang tersebut tak terdeteksi di radar saat pembicaraan tentang promosi.

Mengapa perusahaan kerap mengabaikan karyawan yang baik, jujur, dan dapat diandalkan? Berikut bagian kedua dari dua tulisan tentang beberapa kemungkinan alasan orang tak kunjung naik jabatan, seperti dilansir dari Womanitely, Senin (22/4).

Baca Juga

5. Tak mengerti pekerjaan Anda di perusahaan

Karyawan yang layak dipromosikan adalah mereka yang kuat, terampil, dan mau belajar. Jika Anda mempunyai kenalan karyawan yang berhasil di kantor, Anda perlu mendekatkan diri pada mereka dan belajar banyak. Hal terpenting, Anda perlu mengerti tugas dan pekerjaan Anda di kantor.

6. Anda kurang berinisiatif

Seorang bos dalam bekerja mungkin  tak sebagus bawahannya. Hal yang membedakan mereka sebagai pemimpin adalah keberanian dan kemampuan mengambil inisiatif. Dunia akan menghargai mereka yang menemukan jalan keluar sendiri. Mereka yang berinisiatif mengidentifikasi masalah dan mengeksekusinya layak dipromosikan.

7. Anda sebelumnya tak pernah dipromosikan

Promosi berlaku bagi mereka yang pernah dipromosikan di masa lalu. Jika Anda tetap di posisi sama sejak masuk ke sebuah perusahaan, atasan mungkin menganggap Anda sebagai karyawan yang tak layak dipromosikan. Baginya Anda hanya karyawan yang bisa membantu, bisa diandalkan, namun puas dengan pencapaian yang sama.

8. Anda tak memunyai koneksi

Koneksi itu penting. Di tempat kerja, hal-hal  baik datang pada mereka yang tetap berada dalam lingkaran. Mereka tahu apa saja proyek baru yang tengah dijalankan perusahaan, siapa saja yang sedang bermasalah, apa yang menjadi perhatian bos, dan sebagainya. Mereka yang tak memunyai koneksi tak akan pernah dilibatkan.

9. Anda terlalu berhati-hati

Jika atasan Anda bergelar master atau MBA, mereka mungkin belajar di kampus bahwa karyawan yang sering melakukan kesalahan adalah karyawan yang terlalu rajin. Jika rekam jejak Anda terlalu bersih, atasan melihat Anda sebagai seorang yang terlalu berhati-hati.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement