Jumat 19 Jan 2018 18:23 WIB

Bandung Tambah 12 Bandros untuk Wisatawan

Diharapkan dengan adanya Bandros tersebut, wisatawan lebih nyaman

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Hazliansyah
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil meluncurkan 12 Bandung Tour On Bus (Bandros) sebagai sarana kendaraan yang bisa digunakan wisatawan, Jumat (19/1).
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil meluncurkan 12 Bandung Tour On Bus (Bandros) sebagai sarana kendaraan yang bisa digunakan wisatawan, Jumat (19/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung menambah 12 unit Bandung Tour On Bus (Bandros) yang bisa dimanfaatkan oleh wisatawan dari luar Kota Bandung sebagai sarana transportasi publik menuju destinasi-destinasi wisata yang ada. Diharapkan dengan adanya Bandros tersebut, wisatawan lebih nyaman dan menjadikan Bandros sebagai prioritas.

"Mudah-mudahan, wisatawan (di) Kota Bandung nyaman dan (menjadikan) Bandros sebagai prioritas sarana transportasi publik," ujar Wali Kota Bandung, M Ridwan Kamil kepada wartawan saat memperkenalkan ke-12 Bandros di Plaza Balaikota Bandung, Jumat (19/1).

Ia menuturkan, anggaran untuk 12 Bandros tersebut tidak lagi menggunakan dana CSR perusahaan. Melainkan dana APBD. Dengan jumlah unit yang lebih banyak tersebut diharapkan akan membuat rute wisata lebih baik.

Dalam evaluasinya nanti, jika kebutuhan unit Bandros masih kurang maka bisa ditambah. "Target Bandros untuk wisatawan luar Bandung tapi karena ada aspirasi kewilayahan konsepnya ditambahkan. Camat bisa meminjam seminggu sehari dan suatu hari diharapkan punya sendiri," ungkapnya.

Emil mengklaim selama kepemimpinannya, kunjungan wisatawan ke Kota Bandung meningkat hingga 1 juta kunjungan. Yaitu dari rata-rata 6 juta sekarang mencapai 7 juta kunjungan.

Ridwan Kamil menambahkan, ia berharap waktu operasional Bandros digunakan tidak hanya siang hari namun bisa hingga malam hari. Sebab katanya, di waktu tersebut kondisi Kota Bandung yang indah bisa terlihat jelas. Selain itu, ia meminta agar pengelolaan dijalankan secara profesional.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement