REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Tarif tiket wisatawan asing ke Curug (Air Terjun) Cibeureum di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango, Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, lebih mahal daripada wisatawan nusantara.
Namun, wisatawan asing tetap banyak ke air terjun yang terletak di bagian tengah jalur pendakian Gunung Gede-Pangrango itu. Pengendali Ekosistem Hutan Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Dadan Maulana kepada wartawan mengatakan mereka tertarik untuk menjelajah jalur pantau burung dan melihat tanaman langka.
Tarif tiket sudah ditentukan oleh Permendagri, dan di dalamnya antara lain mencakup jaminan asuransi kecelakaan sertra tanggung jawab pengelola bila turis asing mengalami kecelakaan. "Harga tiket masuk untuk WNA terbagi dalam beberapa kategori seperti Canopy Trail Rp 185 ribu per orang, Nature Tourism Rp 240 ribu per orang dan kalau yang ingin mendaki ke Gede atau Pangrango mencapai Rp 370 ribu per orang," katanya, Sabtu (4/8).
Suasana kawasan wisata Air Terjun Cibeureum di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Bogor.
Sepanjang tahun ini, angka kunjungan wisatawan asing dari berbagai negara ke TNGGP cukup tinggi, terutama dari dari Timur Tengah dan Eropa. Sebagian besar dengan tujuan Curug Cibereum dan melakukan pendakian.
Beberapa orang wisatawan asing yang datang ke TNGGP mengaku mendapat informasi dari media sosial terkait keberadaan Curug Cibeureum dan Gunung Gede-Pangarango yang dapat ditempuh dengan waktu beberapa jam dari Jakarta. Mereka tertarik datang ke taman nasional yang memiliki ribuan jenis flora dan fauna endemik. Bahkan tidak sedikit yang sengaja datang untuk mendaki sampai ke puncak Gunung Gede atau Pangrango.
"Kami sengaja datang karena tertarik dengan infomasi yang kami temukan di Google. Kami datang berdua untuk melihat langsung Curug Cibeureum," kata Andrean (22 tahun) dan Yanek (27) asal Jerman.