REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mulai 1 Juli 2019, KAI menerapkan tarif komersial untuk KA Galunggung dan KA Pangandaran. Menurut Direktur Utama KAI Edi Sukmoro tarif KA Galunggung yang sebelumnya adalah Rp 1.000 kini menjadi Rp 35 ribu.
KA Pangandaran untuk rute Gambir-Banjar PP yang sebelumnya Rp 150 ribu untuk kelas Eksekutif menjadi Rp 250 ribu. Sedangkan untuk kelas premium yang sebelumnya Rp 110 ribu menjadi Rp 160 ribu.
KA Pangandaran rute Bandung - Banjar PP yang sebelumnya hanya Rp 1.000 menjadi Rp 100 ribu untuk kelas Eksekutif dan Rp 50 ribu untuk kelas Premium. Sedangkan untuk rute Gambir-Bandung PP tetap mengikuti tarif KA Argo Parahyangan (Gambir-Bandung PP).
Edi mengatakan sejak diluncurkan pada 26 Desember 2018 dan 2 Januari 2019, KA Galunggung (Kiaracondong-Tasikmalaya PP) dan KA Pangandaran (Gambir-Bandung-Banjar PP) terus mendapatkan tarif promo. "Tarif promo ini bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat di wilayah Tasikmalaya, Banjar, dan sekitarnya untuk menggunakan moda transportasi kereta api," ujar Edi kepada wartawan, Kamis (20/6).
Untuk mempermudah calon penumpang dalam melakukan perjalanan, maka untuk keberangkatan mulai 1 Juli dan seterusnya tiket KA Galunggung dan Pangandaran dapat dipesan di Aplikasi KAI Access, situs KAI, dan seluruh saluran penjualan tiket KAI lainnya.
Pemesanan perjalanan kedua kereta tersebut, dapat dilakukan mulai Selasa 18 Juni 2019. Cara ini lebih mudah dan praktis dibandingkan cara sebelumnya ketika calon penumpang kedua kereta itu harus mengantre di Loket Go Show stasiun keberangkatan. Dengan mengantre, mereka tidak mendapatkan kepastian tiket KA yang diinginkan karena terbatasnya kapasitas.
"KAI menilai minat masyarakat di wilayah selatan Jawa Barat akan kehadiran KA Galunggung dan KA Pangandaran sudah semakin baik, terutama pada masa Angkutan Lebaran kemarin," kata Edi.
Dia mengatakan setelah enam bulan diberlakukannya masa promo, kebutuhan masyarakat akan kereta api di wilayah tersebut sudah meningkat. Dengan demikian dirasa tepat untuk menerapkan tarif non promosi.
Menurut Edi pada dasarnya tarif promo bertujuan mempromosikan dan memperkenalkan layanan KA Galunggung dan Pangandaran kepada masyarakat. "Dengan okupansinya yang baik, kami menilai masyarakat sudah mengenal layanan kedua KA tersebut," kata Edi.
Sejak diluncurkan sampai dengan 13 Juni 2019, rata-rata okupansi per bulan KA Galunggung mencapai 58 persen sedangkan KA Pangandaran mencapai 131 persen. Kapasitas KA Galunggung setiap perjalanannya mencapai 636 tempat duduk dan KA Pangandaran mencapai 520 tempat duduk.
Kehadiran KA ini tak hanya diharapkan dapat meningkatkan pariwisata di wilayah Jawa Barat bagian selatan. Edi juga berharap KA tersebut dapat mempermudah transportasi masyarakat yang akan menuju Bandung dan Jakarta dari wilayah Tasikmalaya, Banjar, dan sekitarnya.