REPUBLIKA.CO.ID, Media sosial telah memungkinkan setiap orang menghadirkan 'diri yang lain' di dunia maya. Tidak heran jika seseorang bisa memiliki karakter berbeda saat berinteraksi di media sosial dan dunia nyata.
Kemungkinan tersebut ditindaklanjuti lewat penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking. Studi menemukan bahwa cara seseorang menunjukkan profil daring berkaitan dengan kebahagiaan dan harga dirinya.
Menurut studi itu, orang-orang yang bahagia memiliki profil daring yang lebih autentik dan tak jauh berbeda dari diri sejatinya. Sementara, perbedaan mencolok antara profil Facebook dan diri sebenarnya terlihat pada pengguna yang merasa terisolasi dan stres.
Untuk mengetahui hasil tersebut, para peneliti di University of Tasmania menganalisis 164 pengguna Facebook Australia. Peserta yang tiga perempat di antaranya perempuan itu diminta mengisi serangkaian kuesioner mengenai kepribadian dan penggunaan media sosial.
Tes juga mengukur tingkat depresi, isolasi sosial, keterhubungan, kecemasan, stres, dan kesejahteraan. Meski begitu, skala penelitian yang relatif kecil dan sebagian besar peserta berusia muda membuat hasilnya kurang dapat digeneralisasi.
Namun, hasil studi disebut cukup membantu mengingat tingginya jumlah waktu yang dihabiskan pengguna global untuk mengakses Facebook. Saat ini, pengguna aktif Facebook telah mencapai 1,7 miliar dari total 7,4 miliar populasi dunia.
"Karena itu, sangat perlu mengetahui bagaimana Facebook dapat berfungsi sebagai alat untuk memberi dampak positif bagi kehidupan," ujar Brenda K Wiederhold, editor jurnal Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking yang tidak terlibat dalam studi.