REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Platform aplikasi pemesanan kendaraan, Grab baru saja meluncurkan produk terbarunya, Grabshare. Produk terbaru ini menawarkan tarif lebih hemat hingga 50 persen dibandingkan Grabcar.
Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan, produk ini tidak hanya mendatangkan keuntungan materi bagi pengemudi. Namun manfaat juga dapat dirasakan penumpang yang dapat memperoleh tarif hemat dari 30 sampai 50 persen dibandingkan Grabcar. “Misalnya, kalau Grabcar Rp 50 ribu, sedangkan Grabshare bisa Rp 30 ribu,” ujar Ridzki saat konferensi pers peluncuran Grabshare di Jakarta, Senin (13/3).
Produk aplikasi ini diluncurkan karena masih berkaitan dengan misi Grab yang hendak membantu memecahkan masalah kemacetan di Indonesia, terutama Jakarta. Apalagi jumlah kendaraan roda empat yang cukup banyak di jalanan Jakarta. Untuk itu, pihaknya ingin mencoba memaksimalkan penggunaan satu mobil sehingga dapat berbagi dengan penumpang lainnya.
Seperti diketahui, setiap tahun jumlah kendaraan di Jakarta terus mengalami peningkatan yang berakibat pada semakin parahnya kemacetan di ibukota. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, mobil berada di posisi kedua setelah sepeda motor sebagai kendaraan penyebab dominan kemacetan di Jakarta pada 2014. Angka kendaraan roda empat ini mencapai 18,64 persen.
Marketing Director Grab Indonesia, Mediko Azwar menerangkan, Grabshare nantinya memasangkan dua pemesanan penumpang yang memiliki rute perjalanan searah. Pengemudi juga hanya boleh mengambil maksimal empat penumpang dalam satu perjalanan. “Maksimal pengemudi boleh mengambil booking dua di setiap perjalanannya, setiap booking itu maksimal dua penumpang dan itu pun yang satu bookingan itu harus bareng saat turunnya,” kata Mediko.
Mediko menambahkan, baik pengemudi dan penumpang diharapakan kerjasamanya saat memesan melalui produk ini. Dengan kata lain, penumpang dimohon untuk tidak membuat pengemudi menunggu lama. Pengemudi setidaknya bisa menunggu kedatangan penumpang selama tiga menit.
Dengan adanya produk terbaru aplikasi ini, Mediko yakin, kedua pihak akan sama-sama memperoleh keuntungan. Selain pengemudi mendapatkan pendapatan lebih, pengeluaran bensin dan uang tol dapat dikurangi. Hal terpenting, dia melanjutkan, mampu mengurangi banyaknya kendaraan roda empat di jalanan Jakarta.
Hingga saat ini, Mediko melanjutkan, produk Grabshare baru bisa digunakan masyarakat di Jabodetabek. Untuk kota berikutnya, Mediko belum bisa memastikan mengingat masalah dan solusi kemacetan di setiap daerah berbeda-beda. Ditambah lagi, kemacetan di daerah lain tidak separah di Jakarta.
Sebagai Informasi, Indonesia merupakan negara keempat di Asia Tenggara yang baru meluncurkan produk Grabshare. Sebelumnya, produk ini telah dirilis di Singapura, Malaysia dan Filipina.