REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Publik dikejutkan dengan kasus beras Ayam Jago dan Maknyus. Kedua merk tersebut diduga mengoplos beras premium dengan beras kualitas medium. Dari sisi kesehatan adakah perbedaan mengonsumsi beras kualitas medium atau premium?
Pakar pangan menyebut tidak ada bedanya makan beras medium ataupun premium. Direktur South East Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center IPB, Prof. Dr. Nuri Andarwulan mengungkap kandungan gizi kedua beras tersebut.
"Kandungan gizi sama saja, mau makan beras medium atau premium efek di badan sama saja sebagai sumber kalori," kata Nuri saat dihubungi Republika.co.id.
Berkurangnya kandungan gizi berhubungan dengan lamanya beras disimpan. Makin lama beras disimpan makin berkurang nutrisi di dalamnya. Namun pengurangan kandungan gizi disebut Nuri hanya sedikit dan tidak signifikan. Kriteria beras premium, lanjut Nuri, sudah diatur melalui SNI.
Perbedaan mencolok antara beras medium dan premium adalah daei segi organoleptik atau sensori. Secara estetika beras premium terlihat lebih cantik. Bulir-bulirnya utuh dan berwarna putih bersih. Ketika dimasak pun mengeluarkan aroma yang enak.
Pada beras medium atau beras berkualitas lebih rendah, tidak semua bulirnya utuh. Dari segi warna tidak seputih beras premium dan tidak selalu beraroma wangi ketika dimasak. "Tidak usah terlalu khawatir makan beras premium atau medium karena semua manfaatnya sama," jelas Nuri.