Jumat 22 Feb 2019 06:21 WIB

Pentingnya Menabung Agar Pelancong tak Berutang

Sebaiknya tabungan untuk hura-hura harus terpisah.

Rep: Santi Sopia/ Red: Ani Nursalikah
Gunakan pakaian yang tidak mencolok saat liburan seorang diri, trik ini menjaga solo traveler wanita lebih aman.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Gunakan pakaian yang tidak mencolok saat liburan seorang diri, trik ini menjaga solo traveler wanita lebih aman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liburan dan melakukan perjalanan seolah sudah menjadi kebutuhan utama kaum milenial saat ini. Liburan banyak dianggap sebagai mood booster alias penyemangat kembali dalam menjalani rutinitas.

Menurut Co-Founder and Chief Marketing Officer Tiket.com Gaery Undarsa, contoh sederhana adalah kaum milenial banyak terinspirasi dari unggahan foto di media sosial untuk berlibur. Pertumbuhan industri pariwisata memang terbilang yang paling pesat dibandingkan industri lainnya.

Baca Juga

Oleh karenanya, sarana pendukung, seperti transportasi, dan infrastruktur juga semakin menjadi perhatian pemerintah. Dia juga menyarankan para pelancong bisa mengelola keuangan sebijak mungkin.

Salah satu caranya menyisihkan gaji atau penghasilan sedini mungkin. Tidak lupa juga memanfaatkan promo yang ada.

"Di kantor saya misalnya, karyawan bilang udah keburu beli tiket, jadi minta diizinkan cuti. Jadi traveling sudah jadi kebutuhan, beda dengan kaum muda yang dulu. Nah, promo juga di Indonesia banyak, beda dengan luar negeri," ujar Gaery di Jakarta.

Seringkali kaum muda kurang tepat dalam mengeluarkan dan mengelola keuangannya sehingga tak jarang terjebak utang atau kondisi menyulitkan selepas liburan. Founder dan CEO Jouska Indonesia Aakar Abyasa melihat fenomena itu sebagai pengeluaran yang tidak 'cantik'.

photo
Liburan di Antartika (Ilustrasi)

Dia menyarankan ada tabungan khusus untuk hura-hura, termasuk di dalamnya liburan. Jadi tabungan untuk hura-hura itu harus terpisah.

"Kita nggak bisa hemat terus, memang perlu mengeluarkan uang juga untuk memutar ekonomi, tapi ya bagaimana pengeluaran itu dibikin cantik," kata Aakar.

Siapkan tabungan dengan secara rutin menyisihkan gaji, selain untuk kebutuhan dan investasi. Saat ada uang kaget atau bonus kantor juga bisa ditambahkan pada tabungan tersebut.

Konsumsi dan berhemat, menurut dia, perlu simultan. "Saya menabung delapan bulan, lagi bete, langsung bisa pesan tiket ke Bali," ujarnya.

Dia juga mencontohkan bagi yang sudah berkeluarga untuk tetap menabung. Saat punya anak pertama, kedua, kemudian ketika menginginkan sesuatu, termasuk liburan sudah tidak bingung lagi karena ada simpanan.

"Kita dapat gaji Rp 10 juta per bulan. Simpan dulu Rp 9 juta dalam setahun. Setiap tahun menabung katakanlah untuk hura-hura. Memang ini nggak cepat, tapi pas ada momen jadi nggak pusing lagi," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement