REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergi ke pasar tradisional adalah gaya hidup yang entah sudah berapa ribu tahun dipraktikkan di kehidupan manusia. Tapi sejak beberapa tahun terakhir warga China mengalami transformasi digital yang signifkan dalam urusan belanja di pasar.
Pekan lalu, Rabu (10/9), Republika.co.id diajak melihat pasar basah Luo Jia Zhuang di Hangzhou, China. Pasar Luo Jia Zhuang tidak ubahnya pasar modern biasa. Pasarnya bersih dan berpendingin ruangan. Yang membuat perbedaan adalah mereka yang belanja di pasar bisa datang cukup dengan memindai kode QR di barang atau gerai. Lalu membayarnya secara digital dan kemudian memilih membawanya pulang langsung atau diantarkan ke rumah lewat layanan jasa antar milik Alibaba Group ele.me.
Director Corporate Affairs Alibaba Group, Dian Safitri, mengatakan konsep pasar pintar menggunakan kombinasi perangkat lunak dan keras. Tiap warung memiliki terminal POS yang mengintegrasikan inventaris offline dan online. Termasuk menyediakan pilihan pembayatan seperti kartu kredit, dompet mobile seperti Alipay milik Alibaba, atau pembayaran tunai.
"Pasar Luo Jia Zhuang juga telah menggunakan big data sejak awal 2018," kata Dian. Manajemen big data membantu memonitor harga jual harian dan penjualan masing-masing produk.