Sabtu 02 Nov 2019 11:56 WIB

Bermain dengan Perca, Ayu Dyah Andari Tambah Nilai Desainnya

Desainer Ayu Dyah Andari manfaatkan kain perca untuk mempercantik rancangannya.

Rep: MG 01/ Red: Reiny Dwinanda
Ayu Dyah Andari (depan) memamerkan kreasinya yang memanfaatkan kain perca.
Foto: MG 01
Ayu Dyah Andari (depan) memamerkan kreasinya yang memanfaatkan kain perca.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Desainer Ayu Dyah Andari memanfaatkan kain perca untuk mempercantik rancangannya. Ayu mengungkapkan bahwa bajunya justru lebih dilihat orang dengan menambahkan berbagai motif dari kain perca ini.

“Justru kalau tidak ada motif kelopak bunga ini, orang tidak mau beli” ungkapnya di saat Road to Event Fashion Rhapsody, Mall Kota Kasablanka, Jakarta (1/11).

Ayu menyayangkan sisa-sisa potongan kain yang tidak digunakan lagi. Menurutnya, bila dibiarkan menumpuk, potongan-potongan kain tersebut akan menjadi limbah industri fashion.

"Apa lagi bahan-bahanku kan bukan bahan-bahan murah ya. Bisa sampai dua ratus ribu per meternya. Jadi kalau ada sedikit, duh jangan dibuang dong. Sampai sisa-sisa potongan kecil aku kumpulkan untuk dibuat menjadi kelopak bunga, motif kepangan, sekreatifnya saja untuk memanfaatkan kain-kain perca ini,” jelasnya.

photo
Kreasi desainer Ayu Dyah Andari yang memanfaatkan kain perca.

Menurut Ayu, pengusaha fashion itu harus memerhatikan aspek keberlangsungan bisnisnya dengan menawarkan pakaian yang tidak terlalu mahal. Dia juga merasa harus bisa bertahan dengan memerhatikan nilai-nilai kehidupan sosial, di mana karyawan digaji dengan pantas dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan lewat industri fashion.

Ayu pun ingin berkontribusi menjaga lingkungan dengan meminimalisir sampah fashion. Sedapat mungkin, perca pun tak terbuang percuma.

"Jangan sampai terlalu banyak detail, kemahalan, jadi tidak bisa dijual, akhirnya bisnisnya hancur, karyawan dipecat” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement