Sabtu 28 Dec 2019 17:07 WIB

Terlalu Sering Cek Ponsel? Ini Sebabnya

Aplikasi dan media sosial jadi alasan utama mengecek ponsel.

Rep: Febryan A/ Red: Indira Rezkisari
Setidaknya ada empat alasan seseorang sering mengecek ponselnya.
Foto: Republika TV/Fian Firatmaja
Setidaknya ada empat alasan seseorang sering mengecek ponselnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apakah Anda mengecek ponsel terlalu sering? Ternyata terdapat empat pemicunya menurut penelitian ilmuwan University of Washington (UW), Amerika Serikat.

Riset dilakukan dengan mewawancarai sekitar 39 pengguna ponsel pada tahun 2017 dan 2018 yang berusia antara 14 dan 64 tahun. Setiap narasumber ditanyakan tentang aplikasi yang kerap mereka gunakan.

Baca Juga

Banyak di antara narasumber menyebut bahwa mereka kerap bolak-balik dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya. Seperti media sosial, surat elektronik, YouTube, gim dan aplikasi berkirim pesan teks.

Sebagaimana dilansir Indian Express, Sabtu (28/12), para ilmuwan itu menyimpulkan empat penyebab seseorang kerap mengecek ponselnya. Pertama, guna mengisi kekosongan waktu. Seperti ketika sedang sendirian menunggu teman.

Kedua, ketika mereka berada dalam situasi yang canggung secara sosial. Ketiga, ketika mereka menunggu sebuah pesan atau pemberitahuan. Keempat, sebelum atau saat melakukan tugas yang membosankan dan berulang-ulang.

Para narasumber juga mengungkapkan sejumlah hal yang membuat mereka berhenti mengecek ponsel. Yakni ketika sadar telah menghabiskan waktu terlalu lama bermain ponsel, adanya tuntutan dunia nyata, dan bertemu dengan seseorang.

Selain itu, meraka juga berhenti mengecek ponsel ketika sedang mengemudi. Dan, ketika menemukan konten yang sudah pernah dilihat sebelumnya.

Adapun cara untuk meninggalkan kebiasaan tersebut diungkapkan oleh penelitian lain sebelumnya. Salah satunya dengan mengatur ponsel agar menggunakan grey-mode sehingga tak ada lagi warna. Dengan begitu, orang tak akan lagi terlalu tertarik mengecek ponsel atau memainkannya.

Sejumlah ahli juga menyarankan agar meletakkan ponsel di luar kamar. Setidaknya satu atau dua jam sebelum tidur.

Beberapa penelitian lain telah menyimpulkan bahwa sebenarnya bukan ponsel tetapi aplikasi yang ada di dalamnya yang memicu perilaku kompulsif. Misalnya, ketika ada pembicaraan tentang kecanduan ponsel, sebenarnya itu terkait dengan kecanduan aplikasi media sosial.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement