Home >> >>
39 Pemantau Independen Daftar ke KPU Sleman
Senin , 13 Jan 2014, 23:07 WIB
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman (kedua kiri), anggota KPU Sigit Pamungkas (ketiga kiri) mengecek dummy surat suara saat penandatanganan draft oleh partai politik di kantor KPU, Jakarta, Selasa (3/12). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN--Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat sebanyak 39 tim pemantau indenpenden telah mendaftarkan diri untuk memantau pelaksanaan Pemilu 2014 di wilayah setempat.

Ketua KPU Kabupaten Sleman Ahmad Shidqi, Senin mengatakan sebelumnya pihaknya menargetkan ada 50 tim pemantau independen."Tetapi sampai akhir pendaftaran hanya ada 39 tim yang mendaftar. Dari jumlah tersebut didominasi individu yang berasal dari kalangan mahasiswa," katanya.

Menurut dia, saat ini tingkat partisipasi masyarakat untuk menjadi tim pemantau cenderung mengalami penurunan, diibandingkan pada pemilu tahun-tahun sebelumnya.

"Dulu banyak lembaga asing yang masuk ke Indonesia dan menyediakan dana bagi pemantauan pemilu. Apalagi adanya peralihan dari masa Orde Baru (Orba) ke reformasi, sehingga proses demokrasi perlu dikawal,'' katanya.

Ia mengatakan, pihaknya merasa yakin bahwa selain yang mendaftarkan diri secara resmi ke KPU, masyarakat luar tetap melakukan pemantauan Pemilu 2014.

"Hanya saja hasil temuan mereka nantinya tidak dapat dilaporkan ke KPU. Hanya pemantau yang terakreditasi di KPU saja yang laporannya nanti diterima dan ditindaklanjuti," katanya.

Ahmad mengatakan, akrediasi perlu dilakukan agar tim pemantau tidak asal dalam memberi masukan."Dikhawatirkan mereka justru akan mengganggu proses penyelenggaraan pemilu,? katanya.

Ia mengatakan, dalam proses akreditasi tersebut, KPU Kabupaten Sleman juga memastikan yang menjadi pemantau benar-benar bersifat independen dan netral.

"Mereka juga diharuskan menandatangi surat pernyataan di atas materai yang berisi tidak akan memihak ke salah satu partai ataupun caleg peserta pemilu. Bentuk independensi pemantau, salah satunya dapat dilihat dari sumber dana yang mereka pergunakan. Jangan sampai dananya justru berasal dari parpol atau caleg peserta pemilu," katanya.

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar