Home >> >>
Caleg Sering Turun ke Lapangan
Selasa , 04 Feb 2014, 07:56 WIB
Tahta Aidilla/ Republika
Baliho Pemilu 2014 di Gedung KPU Foto: Tahta Aidilla/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Jelang Pemilu 2014, caleg dari PDI Perjuangan Sumatra Selatan, lebih sering turun ke lapangan unutk sosialisasi.

"Sosialisasi yang kita lakukan semakin diintensifkan untuk turun ke lapangan menjelang pemilu," kata Calon legislatif dari PDI Perjuangan untuk kursi DPRD Sumatera Selatan, HM Giri Ramanda N. Kiemas di Palembang, Selasa (4/2).

Menurutnya, banyak yang bisa disampaikan ke masyarakat, apalagi sekarang masih menjabat bisa membicarakan apa telah diperbuat selama menjadi wakil rakyat.

"Kita mendatangi lagi masyarakat di daerah pemilihan kita," kata Giri yang juga anggota DPRD Sumsel itu.

Ia mengatakan, PDI Perjuangan menargetkan memperoleh dua kursi di daerah pemilihan Sumsel VI meliputi Muaraenim, Prabumulih dan Pali pada pemilu legislatif mendatang.

"Target kita mendapat dua kursi di daerah pemilihan Sumsel VI tersebut atau mempertahankan kursi yang telah diraih pada pemilu 2009 yakni dua kursi," ujar Giri.

Dijelaskannya, untuk mendapatkan kursi di daerah pemilihan tersebut rata-rata bilangan pembagi pemilih sebesar 57 ribu suara untuk satu kursi. Ia berharap, partai itu bisa meraih suara yang banyak dan target dua kursi dapat dicapai pada pemilu 9 April mendatang.

"Kita menyerap aspirasi masyarakat di daerah pemilihan tersebut," tuturnya.

Mudah-mudahan dua kursi dari delapan kursi yang diperebutkan di daerah pemilihan tersebut dapat diraih kembali pada pesta demokrasi mendatang.

Pada pemilu 2009 yang akan digelar pada 9 April 2014, delapan kursi di daerah pemilihan itu, dua kursi diraih PDI Perjuangan, dua kursi lagi dipegang Partai Golkar, sedangkan sisanya Partai Demokrat, PPP, Gerindra dan PKS masing-masing satu kursi.

Redaktur : Karta Raharja Ucu
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar