Masa Pemilu, Penjualan Motor Bekas Stabil
Jumat , 28 Mar 2014, 15:47 WIB
Para simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berkonvoi dengan sepeda motor saat kampanye perdana di depan Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Ahad (16/3).(Republika/Aditya Pradana Putra)
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Manajer Dealer motor bekas Bedagan Motor Semarang Jonathan Susanto mengatakan masa pemilu tidak mempengaruhi penjualan motor bekas.
"Beberapa tahun terakhir ini memang penjualannya terus turun, ini karena masyarakat lebih suka membeli motor baru dengan harga yang cukup murah dengan model terbaru," ujarnya di Semarang, Jumat (28/3).
Begitu pula pada pelaksanaan pemilu lima tahun lalu tidak berdampak pada penjualan motor bekas, padahal pihaknya berharap penjualan bisa terdongkrak karena masa kampanye saat ini.
Pada tahun ini diakuinya ada penurunan pembelian dari masyarakat mencapai 20 persen sedangkan masyarakat yang menjual motor mereka justru meningkat 10 persen. "Mereka yang menjual sepeda motornya ini bisa karena bosan tapi ada kemungkinan juga untuk dana kampanye karena seperti itu kan butuh uang banyak," ungkapnya.
Sementara itu karena antara pemasukan dan pengeluaran tidak seimbang pihaknya mengaku ada kerugian yang harus diderita, untuk itu sebagai upaya untuk menaikkan penjualan ke masyarakat dilakukan penurunan harga.
Dikatakan untuk penurunan harga antara Rp2 juta hingga Rp3 juta, saat ini motor bekas yang dijualnya di kisaran Rp7 juta hingga Rp8 juta. "Di antara semua jenis motor, penjualan tertinggi yaitu motor matic, kami juga hanya menjual motor yang diproduksi di atas tahun 2005," ujarnya.
Untuk meringankan pembeli pihak dealer juga memberikan fasilitas pembayaran tunai maupun kredit, katanya, untuk kredit bisa dicicil hingga waktu tiga tahun.
"Ini untuk meringankan pembeli, harapan saya agar ada peningkatan penjualan," tukasnya.
Redaktur |
: |
Agung Sasongko |
Sumber |
: |
Antara |