Home >> >>
Demokrat Tawarkan Janji, SBY: Semua Itu Bukan Ilusi
Kamis , 03 Apr 2014, 20:31 WIB
Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) bersama petinggi partai menyanyi bersama seusai saat rapat umum Partai Demokrat di Jakarta, Kamis (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan punya agenda lima tahun ke depan yang tidak disusun asal-asalan. Apalagi hanya berteriak saat kampanye berlangsung. 

Sebab, Demokrat telah memiliki pengalaman 10 tahun di pemerintahan. Karenanya, ia merasa tahu benar apa yang diperlukan untuk pembangunan ke depan. 

"Untuk menyusun agenda lima tahun ke depan bukan asal-asalan dan teriak di kampanye. Kami belajar dari pemerintahan 10 tahun terakhir ini. Saya dan Demokrat punya keyakinan kuat, kalau kami bisa buktikan janji kampanye 2004 dan 2009 dengan kerja keras. Kami bisa wujudkan saasan besar lima tahun mendatang," katanya, Kamis (3/4).

Ia pun membaginya dalam dua sasaran. Yakni sasaran utama dan khusus. Sasaran utama terdiri dari enam janji. Sementara sasaran khusus terbagi dalam 11 hal.  

"Saya harus mengatakan semua itu bukan ilusi dan bukan wacana. Semua itu hasil telaah dan hasil perencanaan strategis. Berangkat dan belajar dari pemerintahan 10 tahun terakhir ini yang mendasari kami berbuat semua itu," katanya.

"Kita tidak boleh melakuken coba-coba. Ini negara, rakyat, punya harapan, punya masa depan, apalagi kalau perubahan itu tidak berangkat dari perencanaan stretegis dan menggunakan manajemen yang akuntabel," katanya. 

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Esthi Maharani
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar