Home >> >>
Gubernur Aceh: Perdamaian Sangat Penting Bagi Rakyat Aceh
Rabu , 09 Apr 2014, 15:49 WIB
Republika/ Yasin Habibi
Gubernur Aceh Zaini Abdullah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Zaini Abdullah mengatakan bagi rakyat Aceh sangat penting terciptanya perdamaian. 

''Kita doakan supaya pemilu ini berjalan lancar, aman dan damai. Tidak ada gejolak-gejolak yang tidak kita inginkan. Dan, yang paling penting adalah upaya kita untuk terus menjaga perdamaian dan mendapatkan hasil yang baik dalam pemilu ini demi masa depan rakyat Aceh yang lebih baik,'' ujar Zaini di Pendopo Gubernur NAD, di Banda Aceh, Rabu (9/4).

Menurut Zaini, masyarakat Aceh berhak memilih siapa saja yang berkenan di hati mereka masing-masing. ''Ini adalah hari yang kita tunggu-tunggu, saya menganjurkan kepada seluruh rakyat Aceh untuk menggunakan hak pilihnya secara bebas dan rahasia,'' imbuh gubernur yang akrab disapa Dato Zaini ini.

Selaku Gubernur Aceh, ia juga mengucapkan terimakasih Kepada semua pihak yang telah bekerja keras agar penyelenggaraan pemilu berjalan sukses, seperti Komisi Independen Pemilihan (KIP), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Aceh, serta pihak yang bertanggung jawab terhadap keamanan Pemilu, seperti Polri dan TNI. 

Saat pemungutan suara, Zaini bersama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Hasbi Abdullah menyalurkan hak pilih sebagai warga negara di tempat kelahirannya di di Tempat pemungutan Suara (TPS) 1, Gampong Rapana Teuruebue, Kecamatan Mutiara, Pidie, NAD, Rabu (9/4). Gubernur, saat pencoblosan didampingi, Camat Mutiara, Bakri, Kapolsek Mutiara, Agus P dan Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS), Nuriadi. 

Menurut Nuriadi, TPS 1, berjumlah 320 pemilih dan TPS 2 berjumlah 319 pemilih, dengan total 639 pemilih. Jumlah pemilih di Kecamatan Mutiara sebanyak 13.683 jiwa yang tersebar di 35 TPS. 

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Rusdy Nurdiansyah
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar