Home >> >>
PDIP Kurang Optimal Sosialisasikan Jokowi
Kamis , 10 Apr 2014, 10:21 WIB
Beawiharta/Reuters
Kampanye PDIP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengatamat politik dari Universitas Indonesia Ari Junaedi menilai kecilnya efek elektabilitas Jokowi terhadap perolehan suara PDI Perjuangan pada pemilu legislatif 2014 karena PDI Perjuangan kurang optimal mensosialisasikan figur Jokowi.

"Iklan-iklan PDI Perjuangan hendaknya lebih menonjolkan figur calon presiden, bukan figur ketua umum atau ketua Bappilu," kata Ari Junaedi ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (10/4).

Menurut Ari Junaidi, banyak lembaga survei memprediksi PDI Perjuangan akan memenangkan pemilu legisltaif 2014, meskipun prediksi perolehan suaranya bervariasi.

Dengan prediksi tersebut, kata dia, hendaknya PDI Perjuangan banyak menonjolkan figur calon presiden yang diusungnya, karena setelah pemilu legislatif akan menghadapi pemilu presiden pada Juli mendatang.

Ia mengibaratkan dalam film, yang ditonjolkan adalah aktor utama

Sementara itu, Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan, sudah ada kenaikan elektabilitas PDI Perjuangan dari efek Jokowi setelah ditetapkan sebagai calon presiden dari partai tersebut.

Namun, kenaikan elektabilitas PDI Perjuangan karena efek Jokowi tersebut, kata dia, masih bisa bisa dioptimalkan lagi.

Yunarto juga menyoroti kampanye PDI Perjuangan yang fokusnya terbagi dua, yakni menyuarakan Jokowi sebagai calon presiden dan menyuarakan gagasan membangun Indonesia Hebat.

"Karena itu, sosialisasi Jokowi jadi kurang optimal," katanya.

Yunarto menambahkan, efek Jokowi yang seyogyanya digaungkan optimal justru mengalami kendala di internal PDI Perjuangan sendiri.

Hasil hitung cepat dari beberapa lembaga survei, PDI Perjuangan meraih suara sekitar 19 persen, sedangkan prediksi lembaga survei beberapa hari sebelum pemberian hak suara memprediksi PDI Perjuangan meraih 22 persen suara

Redaktur : Muhammad Hafil
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar