Home >> >>
Tiga KPPS Meninggal Saat Pemungutan dan Penghitungan Suara
Kamis , 10 Apr 2014, 16:34 WIB
Petugas KPPS melihat kertas suara pada simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS, Jakarta, Jumat (14/2). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Komisioner Komisi Pemilihan Umum Pusat Sigit Pamungkas, Kamis, mengatakan tiga petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia pada saat pemungutan dan penghitungan suara.

"Laporan yang saya dapatkan ada tiga orang petugas KPPS meninggal dunia, yakni di Lampung, Bengkulu, dan Sumatera Barat," kata Sigit.

Di Lampung, Ketua KPPS di Kecamatan Sukadana, Lampung Timur, meninggal dunia setelah tidak sadarkan diri pada saat pemungutan suara berlangsung.

Sementara itu, Ketua KPPS di Kecamatan Pauh, Kota Padang, meninggal dunia ketika sedang menjalankan tugas penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 15, Kelurahan Limau Manis Selatan.

"Lalu, ada anggota KPPS di TPS 9 Kelurahan Lingkar Barat, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, atas nama Bapak Yusirwan yang meninggal dunia sekitar pukul 19.00 ketika melakukan penghitungan suara," tambah Sigit.

Pemerintah Kota Bengkulu akan memberikan santunan kepada keluarga petugas KPPS bernama Nursiwan yang meninggal saat bertugas.

"Almarhum meninggal saat menjalankan tugas, dia berdedikasi tinggi karena meninggal saat menjalankan tugas negara, dan Pemerintah Kota Bengkulu berencana memberikan uang duka kepada keluarga yang ditinggalkan," kata Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu.

Sementara itu, anggota KPU Kota Bengkulu Sri Hartati mengatakan bahwa korban terlihat dalam keadaan sehat sejak pagi hari sebelum pemungutan suara dimulai.

"Sampai sore saat penghitungan surat suara almarhum masih dalam keadaan bugar. Kami, KPU Kota Bengkulu, sangat berduka dengan berpulangnya salah seorang petugas KPPS kami," katanya.

Nursiwan (52) sempat mengalami mual hingga pingsan. Dia lalu dibawa ke Rumah Sakit Tiara Sella. Namun, nyawanya tidak tertolong.

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar