REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Video yang dibuat musisi Ahmad Dhani bersama sejumlah penyanyi jebolan Indonesian Idol, Hussein, Virzha dan Nowela, menuai pro-kontra. Salah satunya dari budayawan, Franz Magnis Suseno.
"Mengenai video (yang dibuat Ahmad Dhani) itu bodoh atau busuk? Itu bodoh. Kita melihat simbol-simbol nazi itu dimana-mana dan itu menjadi tren. Bagi saya yang secara intensif mempelajari sejarah itu tren yang buruk. Saya tidak tahu itu apakah dihubungkan dengan kampanye," kata Franz dalam diskusi bertema Strategi Kampanye Media Pilpres 2014: Menyoal Penyebaran Kebencian dan Video ala Nazi, di Galeri Cafe Taman Ismail Marzuki (TIM) Jumat (27/6).
Melihat gambar Ahmad Dhani itu, lanjut Franz, Nazi itu melakukan kejahatan paling buruk di umat manusia, sehingga dia menilai orang yang membuat video seperti itu sama saja bodoh. Dan dia juga mengecam sekali hal yang berhubungan dengan Nazi.
Disinggung soal kebebasan berekspresi, Franz mengatakan tidak bisa 100 persen dipastikan kebebasan ekspresi seni. Menurutnya kebebasan ekspresi yang menyangkut simbol-simbol agama sangat terbatas dan kalau orang melampaui bisa diberi sanksi.
Selain itu, menurutnya, kebebasan berekspresi ada tanggung jawab, dan masyarakat harus bisa membedakan kampanye positif, kampanye negatif dan kampanye hitam. "Kalau kita tahu dengan simbol-simbol Nazi dilakukan hal-hal yang mengerikan dan kita pakai simbol itu secara tidak langsung kita mengatakan tidak ada apa-apa (dengan Nazi)," tambahnya.