Home >> >>
Sultan Sepuh Imbau Warga tak Golput
Ahad , 06 Jul 2014, 22:35 WIB
Antara
Sultan Kasepuhan Cirebon.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Pemilihan presiden (pilpres) tinggal menghitung hari. Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat, mengimbau warga memanfaatkan pilpres untuk memilih capres yang dapat memimpin NKRI lebih baik lagi.

''Untuk itu dimohon tidak golput,'' tegas Sultan, Ahad (6/7).

Sultan mengungkapkan, sebagai manusia biasa, kedua pasangan capres mempunyai kemampuan dan kelebihan, serta kekurangan dan kelemahan masing-masing. Namun, kedua capres itu merupakan putra terbaik bangsa yang diajukan gabungan partai untuk dipilih oleh rakyat.

''Karena itu, sekarang saatnya rakyat menentukan pilihannya,'' kata Sultan.

Sultan menambahkan, siapapun yang akan memimpin NKRI lima tahun kedepan, maka seluruh rakyat Indonesia harus mendukungnya. Dia menyatakan, rakyat tidak boleh terpecah karena demokrasi. ''Kita tidak boleh terjebak oleh fanatisme. Kita juga harus (bersikap) dewasa dan menjungjung tinggi persatuan dan kesatuan,'' tutur Sultan.

Sementara itu, kepada capres yang tidak terpilih, Sultan berharap agar dapat legowo dan menghormati demokrasi dan keputusan rakyat. Dia menilai, walau tidak terpilih sebagai presiden, namun bukan berarti capres itu tidak dibutuhkan bangsa dan negara.

Sedangkan kepada para pendukung capres, Sultan meminta agar dapat mengendalikan diri. Dia menegaskan, apapun pilihannya, rakyat Indonesia sesungguhnya bersaudara, satu bangsa, satu negara, yaitu Indonesia. ''Kita bukan musuh. Tugas kita selanjutnya adalah mengawal presiden terpilih untuk menjalankan visi, misi serta janji-janjinya untuk kebaikan negara dan bangsa,'' tandas Sultan.

Redaktur : Maman Sudiaman
Reporter : Lilis Sri Handayani
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar