Home >> >>
Panwaslu Belum Terima Laporan Kecurangan
Rabu , 09 Jul 2014, 23:47 WIB
Antara
Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Panitia Pengawas Pemilu Kota Bogor, Jawa Barat, belum menerima adanya laporan kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu Presiden 2014 hingga berakhirnya pemungutan suara, Rabu.

"Hingga saat ini belum ada temuan maupun laporan, pemilu presiden berjalan lancar dan kondusif," ujar Ketua Panwaslu Kota Bogor Rudy Ruchyadi.

Rudy mengatakan Panwaslu terus mengawasi pelaksanaan pemilu, mulai dari penyaluran logistik mengencek kesiapan dan kekurangannya di masing-masing PPK dan PPS.

Panwaslu mengerahkan 267 petugas pemantau lapangan (PPL) untuk mengawasi pelaksanaan Pemilu Presiden di masing-masing kelurahan dan kecamatan. Menurut Rudy, hingga H-1 pihaknya belum menemukan adanya kendala pada pelaksanaan pemilu presiden.

"Kita cek setiap tahapannya, sampai kelengkapan logistik, semua cukup dan tidak ada kendala," ujar Rudy.

Rudy mengatakan, pelaksanaan pemilu di Kota Bogor telah berjalan kondusif. Sampai masa pemungutan suara selesai dilakukan, Panwaslu belum menerima lapran dari tim sukses masing-masing pasangan calon.

Terkait pelanggaran kampanye, lanjut Rudy, Panwaslu telah mencatat banyaknya pelanggaran alat peraga kampanye. Terutama selama masa tenang, masih banyak alat peraga kampanye yang bertebaran.

Sesuai dengan anturan, Panwaslu telah merekomendasikan kepada KPU untuk menertibkan alat peraga kampanye yang masih betebaran hingga masa tenang.

Hasil rekomendasi, pada H-2 menjelang pencoblosan Pemerintah Kota Bogor, bersama KPU dan Panwaslu melakukan penertiban alat peraga kampanye.

"Ini sudah menjadi persoalan klasik, ribuan alat peraga kampanye ditertibkan pada masa tenang. Dan tidak ada sanksi untuk pelanggaran tersebut," ujar Rudy.

Redaktur : Julkifli Marbun
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar