REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengomentari perbedaan hasil hitung cepat pilpres 2014 yang dilakukan sejumlah lembaga survei. Din berharap, adanya perbedaan hasil hitung cepat tersebut tak sampai memecah belah bangsa Indonesia.
"Jangan sampai pebedaan itu kemudian jadi sesat dan menyesatkan. Itu bisa membuat dampak yang negatif bagi bangsa ini," ujar Din usai menerima kunjungan dari calon presiden Joko Widodo (Jokowi) di kantornya, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Jumat (11/7).
Karenanya, Din menilai penting bagi Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi) untuk melakukan audit pada lembaga-lembaga tersebut. Sehingga akan terungkap mana hasil yang murni dan rekayasa.
Din sendiri mengaku kaget ketika mengetahui ada perbedaan hasil hitung cepat yang dilakukan 12 lembaga survei. Ada yang memenangkan Jokowi-JK, ada yang mengunggulkan Prabowo-Hatta. "Pasti ada yang benar dan ada yang salah," ujarnya.
Din meminta kepada publik untuk menunggu hasil hitung suara secara manual yang dilakukan KPU. Apa pun hasilnya nanti, dia mengimbau pada kedua pasangan capres-cawapres untuk legowo menerima kekalahan dan kemenangan.