Home >> >>
Tokoh Papua: Kalau Jokowi-JK Kalah, Itu karena Rekayasa, Uang dan Kekuasaan
Selasa , 15 Jul 2014, 10:39 WIB
Rakhmawaty La'lang/Republika
Ratusan relawan Jokowi-JK melakukan aksi seribu lilin di halaman kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, sabtu (12/7).

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Tokoh masyarakat Papua, Yosep Yopi Kilangin mengingatkan jajaran KPU untuk jujur, adil dan transparan. Khususnya dalam merekap hasil pilpres 9 Juli.

"Kita semua berharap seperti itu agar penyelenggara mulai dari tingkatan yang paling bawah sampai di pusat dapat bekerja jujur, adil dan transparan," kata Yopi Kilangin di Timika, Selasa (15/7).

Mantan Ketua DPRD Mimika itu yakin, Joko Widodo-Jusuf Kalla bakal memenangkan pilpres atas Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Hal itu, katanya, terlihat dari besarnya arus dukungan rakyat Indonesia dari Papua hingga Aceh.

"Kalau Jokowi-JK memenangi pilpres, itu artinya kemenangan seluruh rakyat Indonesia. Tapi kalau pada akhirnya dinyatakan kalah, itu bukan lagi hasil murni suara rakyat tapi karena kekuatan rekayasa, kekuatan uang dan kekuatan kekuasaan," tutur putra almarhum Moses Kilangin, salah satu tokoh pejuang Pepera.

Ia berharap semua perangkat penyelenggara bekerja profesional dalam merekap hasil pilpres tanpa mengutak-atik suara murni rakyat.

Jika sampai terjadi rekayasa, ia khawatir hal itu bisa memicu instabilitas. Karenanya, pemerintah dan jajaran TNI/Polri diminta menjaga netralitas hingga penetapan hasil pilpres pada 22 Juli.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar