REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul dalam rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Presiden 2014 di tingkat Komisi Pemilihan Umum Kota Yogyakarta, yaitu memperoleh 60,04 persen suara.
Berdasarkan hasil rekapitulasi, pasangan nomor urut dua tersebut meraih 147.900 suara sedangkan pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meraih 98.441 suara.
"Seluruh hasil rekapitulasi penghitungan suara ini akan kami kirim ke KPU DIY untuk proses penghitungan suara di tingkat selanjutnya," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Wawan Budianto di Yogyakarta, Rabu.
Dalam proses rekapitulasi penghitungan suara di tingkat KPU Kota Yogyakarta sempat diwarnai dengan sejumlah koreksi, khususnya data pemilih. Namun koreksi tidak mempengaruhi jumlah suara untuk masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Salah satu koreksi terjadi di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kraton yang salah memasukkan data pemilih khusus dan data pemilih khusus tambahan.
Sedangkan di Kecamatan Gondokusuman sempat terjadi perbedaan jumlah pemilih khusus karena jumlah yang tercatat di PPK tidak sama dengan jumlah pemilih khusus yang ditetapkan oleh KPU DIY.
"Banyaknya jenis daftar pemilih yang belum dipahami dengan sempurna oleh penyelenggara pemilu menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kesalahan memasukkan pemilih dalam kolom yang benar," katanya.
Ketua Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Kota Yogyakarta Sujanarko mengatakan, tingginya perolehan suara pasangan itu di Kota Yogyakarta salah satunya disebabkan figur calon presiden.
"Kami juga sangat terbantu dengan keberadaan relawan yang membantu meningkatkan perolehan suara untuk pasangan Jokowi-JK sekaligus tingkat partisipasi masyarakat," katanya.
Hal itu, lanjut Sujanarko bisa terlihat dari perbandingan perolehan suara saat Pemilu Legislatif dengan Pemilu Presiden. "Perolehan suara partai politik tidak linear dengan perolehan suar saat pilpres," katanya.