Home >> >>
Caleg Terpilih Diminta Pastikan Rekapitulasi Suara KPU Berlangsung Jujur
Sabtu , 19 Jul 2014, 17:37 WIB
antara
Petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengeluarkan hasil rekapitulasi suara tingkat kota/kabupaten saat Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2014

REPUBLIKA.CO.ID,

 

JAKARTA -- Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Makmur Keliat berpendapat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus berupaya mendayagunakan seluruh kapasitas kelembagaan yang ada untuk  meletakkan tradisi peralihan kepemimpin nasional yang baik.

 

Menurutnya, SBY  akan meninggalkan warisan politik demokratis  yang baik hanya jika ia secara faktual dapat menjamin bahwa seluruh proses rekapitulasi suara hingga pengumuman  akhir oleh KPU nasional berjalan sesuai dengan tahapan dan prosedur yang telah dirancang dan berlangsung secara sejujur-jujurnya. "Untuk itu pemerintah SBY harus segera mengambil langkah-langkah kebijakan untuk  menetralisir secara efekrif dan segera jika terdapat tekanan-tekanan,  baik berupa mobilisasi simbolik kultural maupun massa,  terhadap proses rekapitulasi suara KPU yang tengah berlangsung," kata Makmur, Sabtu (19/7).

Makmur, mengatakan seluruh kekuatan politik demokratik, terutama partai-partai yang telah berperan dalam proses pemilu legislatif yang lalu dan telah berhasil menempatkan wakil-wakilnya di DPR , harus pula menyadari bahwa tahapan konsolidasi  demokrasi di Indonesia kini tengah berada dalam momentum yang sangat penting. Menurutnya, partai-partai itu harus ikut mengambil langkah-langkah untuk tidak memperlambat dan mencederai mekanisme prosedural yang tengah dilakukan KPU. "Harus terdapat  kesadaran,  terutama di antara anggota legislatif yang telah terpilih dalam pileg yang lalu, bahwa  kegagalan KPU untuk mewujudkan secara efektif perhitungan suara pilpres bukanlah bagian dari kepentingan politik mereka," katanya.

Menurutnya, mereka harus menyadari bahwa kehadiran  DPR yang baru akan  juga berada  dalam posisi yang sangat rawan dan menjadi tidak pasti jika rekapitulasi pilpres terhambat. Karena itu, kata dia, seperti halnya pemerintah SBY, maka mereka juga harus dapat mendesakkan kepada partai-partai mereka untuk meredakan situasi yang ada dan mendukung rekapitulasi suara KPU untuk berlangsung secara sejujur-jujurnya dan tidak bekerja di bawah tekanan apapun.

Redaktur : Muhammad Fakhruddin
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar