REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Lukman Hakim Syaifuddin mengatakan dalam pandangan umum dari Dewan Pimpinan Wilayah PPP di Mukernas ke II di Bandung, belum mengarah ke satu nama calon presiden (capres) tertentu. Ia menegaskan PPP belum akan memastikan satu nama yang akan dideklarasikan di Mukernas nanti.
"Deklarasikan tidak harus hanya menyebut satu nama," ujarnya di Hotel Grand Preanger, Sabtu (8/2).
Karena menurut dia, deklarasi bisa dipahami arti sikap pernyataan partai. Deklarasi bisa menyebut beberapa nama, atau hanya satu nama. Atau bahkan deklarasi bisa dimaksudkan pernyataan partai untuk menunda siapa capres yang diusung PPP sebenarnya.
Dengan demikian, kata dia, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP masih sangat terbuka dengan siapa saja nama-nama yang akan disampaikan dalam Mukernas ini. Termasuk, sembilan nama yang telah diusulkan oleh 25 DPW pada pandangan umum sebelumnya. Akan tetapi, ia kembali menegaskan nama-nama itu bukan sebagai patokan pasti.
Karena fokus dari Mukernas PPP di Bandung, kata dia, menekankan mempersiapkan strategi pemenangan di pemilu legislatif. Sedangkan terkait mekanisme siapa kandidat capres yang akan diusung PPP, menurut dia, itu akan mengikuti kebutuhan para peserta Mukernas. Lagi pula, kata dia, ke sembilan nama yang muncul dari DPW itu belum dari semua DPW dan dari suara DPP.
Karena, ia mengungkapkan, konfirmasi itu juga tergantung dari DPP yang akan memberi masukan atas nama-nama tersebut. "Saat ini kita belum bisa menilai karena belum mendengar semua peserta mukernas, baru setelah malam ini kita akan mendengarkan pandangan peserta mukernas."
Sebelumnya, 25 DPW PPP sudah sepakat memiliki nama capres yang bisa menjadi usulan untuk diusung partai berlambang Ka'bah itu di Mukernas ke II PPP yang berlangsung sejak Jumat hingga Ahad (7-9/2). Ke sembilan nama tersebut diantaranya, Suryadharma Ali, Jusuf Kalla, Jokowi, Jenderal Moeldoko, Ihsan Noor, Khofifah Indar Parawansa, Yeni Wahid, Abraham Samad, dan Din Syamsuddin.