REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tandjung mengingatkan bahwa target 30 persen suara di Pemilu Legislatif 2014 adalah amanah Munas Golkar tahun 2009.
Akbar mengakui target ini berat. Sebab ia memprediksi PDI Perjuangan sebagai partai terpopuler saja hanya memasang target 27 persen. "Target itu amanah hasil Munas Golkar 2009," kata Akbar, saat silaturahmi bersama wartawan, di kediamannya, di Jakarta, Senin (24/3).
Akbar mengatakan, Golkar tidak lantas putus asa dengan prediksi tingginya elektabilitas PDI Perjuangan bersama Jokowinya. Hanya saja, lanjutnya, Golkar perlu kerja ekstra keras meyakinkan masyarakat agar bisa tetap menang dalam pileg.
Beratnya posisi Golkar menurut dia karena pencalonan Joko Widodo sebagai capres oleh PDI Perjuangan, berdampak bagus bagi kemenangan PDI perjuangan di pileg . "Setidak-tidaknya prediksi banyak survei dan pengamat, PDI Perjuangan (kantongi) lebih dari 27 persen suara (dari Pemilu 2014)," kata Akbar. Bahkan, bisa mencapai 30 persen.
Akbar meyakini, pencalonan bekas Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah itu, telah memberi efek signifikan dalam konstelasi politik sekarang. Akbar mengistilahkannya dengan 'Jokowi Effect'.