Ada Enam Cawapres yang Akan Dibahas di Rapimnas Golkar
Kamis , 08 May 2014, 16:56 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kanan) didampingi para petinggi partai saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimas) V Partai Golkar di Jakarta, Jumat (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika Partai Golkar akan mengusulkan calon wakil presiden (cawapres) maka tidak hanya Aburizal Bakrie (ARB) alias Ical saja yang akan akan digodok dalam Rapimnas Partai Golkar. Ada enam nama yang akan bersaing dengan Ical untuk menjadi cawapres Partai Golkar.

Ketua Satkar Ulama (salah satu organisasi sayap Partai Golkar), Moch Aly Yahya, mengatakan Ical tidak bisa seenaknya menurunkan posisi capres menjadi cawapres. Hal ini karena penetapan Ical sebagai capres dilakukan melalui mekanisme Rapimnas III, Rapimnas IV, dan dideklarasikan lewat Rapimnas V.

"Andai dia (Ical, Red) mau menjadi cawapres maka kita harus memutuskannya juga di dalam Rapimnas besok," kata Aly, dalam diskusi di Jakarta, Kamis (7/5).

Dan jika bicara soal cawapres, lanjutnya, maka tidak mungkin hanya Ical yang ingin menjadi Cawapres. "Pastinya ada kader lain yang ingin menjadi cawapres karena ini adalah hal atau barang yang baru," ungkapnya.

Salah satunya adalah cawapres yang direkomendasikan Dewan Pertimbangan Partai Golkar, yaitu Jusuf Kalla (JK), Akbar Tandjung, dan Luhut panjaitan. Selain itu, lanjutnya, ada kader lain yang diinginkan kader Golkar, seperti Priyo Budi santoso Agung Laksono  dan Ginandjar Karta sasmita.

"Dari enam ini dan satu lagi Pak ARB ini bakal kita godok dalam rapimnas VI nanti , siapa yang layak untuk kita majukan dengan dua sosok capres (Jokowi dan Prabowo, Red)," ungkap dia.

Aly menyebutkan perolehan suara Partai Golkar yang tidak mencapai syarat pencalonan mengusung capres sendiri membuat mereka kesulitan. Ditambah lagi parpol-parpol lain juga sudah mengusung capres masing-masing sebelum pelaksanaan pemilu legislatif.

  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar