Jokowi-JK Kombinasi Tua dan Muda
Senin , 19 May 2014, 09:44 WIB
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla usai bersaksi dalam persidangan kasus Bank Century dengan terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (8/5). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG - PDIP memastikan pendamping Jokowi adalah Jusuf Kalla. Pasangan ini diusung PDIP, Nasdem, PKB, dan Hanura. Akademisi Universitas Lampung Wahyu Sasongko menilai, sebagai politisi senior, JK dapat melengkapi Jokowi yang selama ini dianggap belum cukup asam garam dalam tugas kenegaraan.

Selain itu, Wahyu melanjutkan, formasi Jokowi-Jusuf Kalla dianggap sebagai kombinasi generasi muda dan politisi senior yang saling mengisi. "Jangan anda lupakan, Jusuf Kalla (JK), mantan ketua Partai Golkar yang masih memiliki pendukung militan, dukungan arus bawah dan tidak resmi dari partai pohon beringin tersebut bisa menguntungkan Jokowi," kata dia kepada Antara, Senin (19/5).

Wahyu optimistis, apabila tidak ada poros ketiga dari Partai Golkar-Partai Demokrat, besar kemungkinan dukungan Partai Golkar akan berpaling ke pasangan ini, namun demikian hal tersebut masih menunggu dari sikap Aburizal Bakrie.

"Partai Golkar memiliki hitung-hitungan sendiri, namun kalau mau realistis saya sarankan mereka mendukung pasangan ini," kata dia.

Redaktur : Erik Purnama Putra
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar