REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pengamat Komunikasi Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar Dr Firdaus Muhammad menyebutkan jika kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden ditentukan oleh para relawannya.
"Untuk memenangkan pemilihan presiden ini, para kandidat harus meyakinkan rakyatnya dan membentuk simpul-simpul pemenangan dari para relawan," jelasnya di Makassar, Minggu.
Ia mengatakan, pemilihan presiden (pilres) yang hanya tersisa sekitar 40 hari harus dimanfaatkan kandidat dengan berlomba-lomba membentuk organisasi tim pemenangan termasuk di Sulsel.
Posisi Sulsel yang strategis menjadikan daerah sebagai panggung pertarungan relawan untuk menguasai Kawasan Timur Indonesia (KTI). Saat ini, sudah ada belasan organisasi tim pemenangan capres dan cawapres pasangan, Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) dan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa di Sulsel.
Pasangan Jokowi-Kalla misalnya telah membentuk, Sahabat Rakyat, Koalisi Indonesia Hebat, Sahabat Kalla, Relawan Kalla, Sekretaris Nasional (Seknas), JK2 Community, Gema Jokowi-JK, Relawan Datu Museng, Posko Perjuangan Rakyat (Pospera), dan Balla Jokowi.
Sedangkan di kubu Prabowo-Hatta, telah terbentuk tim pemenangan, Persatuan Rakyat Desa (Parade) Nusantara, Laskar Muda Indonesia Raya (LMIR).
"Relawan pemenangan sangat menentukan kemenangan capres, selain tim sukses partai. Relawan jika dikelola dengan strategis yang baik akan efektif," katanya.
Firdaus menyatakan jika pasangan yang mampu menggalang dan menggerakkan relawan sampai ketingkat bawah diyakini akan keluar sebagai pemenang.
Menurut dia, relawan efektif mendulang suara jika direkrut dari berbagai latarbelakang termasuk tokoh pemuda, tokoh masyarakat, dan tokoh agama. Namun kata dia, relawan juga harus paham visi-misi kandidat yang dia kampanyekan.
"Mereka harus memahami visi dan misi capres-cawapres yang didukung. Selain itu, juga harus mampu mensosialisasikan serta melakukan kerja politik yang terukur," terangnya.