REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Capres dari koalisi Merah Putih Prabowo Subianto selalu mengingatkan untuk menghargai jasa para pemimpin terdahulu. Prabowo pun meminta agar rakyat tidak pernah lupa akan kebaikan para pemimpin. Bahkan ia meminta agar rakyat memaafkan kesalahan para tokoh yang lebih dulu memimpin bangsa.
"Kalau ada pemimpin kita yang berbuat kurang baik, tidak ada salahnya kita maafkan. Kita kubur dalam-dalam, yang kita angkat kebaikan-kebaikan mereka," ujar Prabowo, saat memberikan sambutan dalam acara deklarasi dukungan elemen masyarakat Jawa Barat di Sentra Bisnis KUKM (Senbik) Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Selasa (28/5).
Prabowo berusaha menghormati jasa para pendahulu. Ia menyebut masih banyak rakyat Indonesia tertinggal. Padahal negeri ini sudah hampir 69 tahun merdeka. Namun, ia mengatakan, pemerintahan demi pemerinatah sudah berjuang dengan keras.
"Dan kita harus bersyukur dengan pengabdian presiden dan pemerintah-pemerintah, mulai dari Bung Karno sampai Pak SBY yang sekarang memerintah," kata dia.
Dalam sambutannya itu, Prabowo memberikan sentilan. Ia mengatakan, bangsa Indonesia kadang lupa dengan jasa pemimpin, tetapi mudah dalam memberikan hujatan ketika kesalahan terjadi. "Kita juga sering malas berterima kasih bagi mereka yang telah berbuat baik pada bangsa dan negara," ujar Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.
Prabowo mengibaratkanya seperti situasi dalam permainan sepak bola. Ia mengatakan, penonton itu selalu 'lebih pintar' ketimbang pemain. Ketika gol tak kunjung datang, penonton yang ribut. Padahal, menurut dia, penonton juga harusnya melihat usaha pemain yang setengah mati di lapangan. Ia pun mencontohkan istilah 'jenderal di atas kursi' dalam sejarah perang. "Dia tidak ada di lapangan, tidak memimpin pasukan yang sebenarnya. Jadi kita harus menghargai mereka-mereka yang berkeringat," kata dia mantan Danjen Kopassus itu.